close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Citibank.co.id
icon caption
Ilustrasi. Citibank.co.id
Bisnis
Jumat, 09 Juli 2021 13:07

Dukung pembiayaan di Asia Pasifik, Citi himpun dana US$25 miliar

Capaian ini meningkat sebesar 400% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan tercatat sebagai peningkatan terbesar.
swipe

Citi berhasil membukukan lebih dari US$25 miliar Pada semester I-2021, untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan untuk menekan emisi karbon bagi klien Asia Pasifik melalui pasar modal global dan lokal.

Capaian ini meningkat sebesar 400% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan tercatat sebagai peningkatan terbesar selama setengah tahun ini.

Transaksi yang paling menonjol pada paruh pertama tahun ini antara lain berasal dari Alibaba Group melalui penawaran empat bagian senilai US$5 miliar pada Februari 2021 yang mencakup rencana keberlanjutan bertahap selama 20 tahun. 

"Ini juga merupakan transaksi keberlanjutan pertama di pasar modal bagi Alibaba," kata CEO Citi Asia Pasifik Peter Babej dalam keterangannya, Jumat (9/7).

Sedangkan dari sektor perangkat keras (hardware), SK hynix menerbitkan obligasi senilai US$2,5 miliar di bulan Januari dengan rencana keberlanjutan selama 10 tahun. 

Selain itu, Citi juga memimpin dalam penerbitan sukuk senilai US$3 miliar untuk Indonesia pada Juni yang mencakup rencana berkelanjutan selama 30 tahun. Ini merupakan penawaran hijau terlama berbentuk syariah.

“Citi melihat pembiayaan berkelanjutan sebagai mandat dan peluang untuk bermitra dengan klien kami di seluruh wilayah untuk membantu mereka dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai tujuan keberlanjutan perusahaan mereka,” ujarnya.

Dalam banyak kasus, para emiten sekarang dapat mengumpulkan pembiayaan secara lebih murah melalui penerbitan obligasi hijau. 

Penetapan harga yang menguntungkan atau 'greenium' juga terlihat jelas di antara emiten obligasi berkelanjutan karena para emiten dapat memonetisasi tingkat kelebihan permintaan yang lebih tinggi untuk transaksi ini terutama di pasar yang dinamis dan menantang. Ini merupakan fungsi dari meningkatnya permintaan.

Sepuluh tahun yang lalu, lanjutnya, pasar investasi environmental, social and corporate governance (ESG) didominasi oleh investor tertentu saja yang menuntut pasar dengan aset yang dikelola tidak melebihi US$5 miliar. 

"Satu dekade kemudian, investasi ESG menjadi arus utama, bergerak dari yang niche ke sesuatu yang dibutuhkan," ucapnya.

Hal ini terlihat dari kenaikan AUM ESG global yang saat ini telah mencapai US$30-US$45 triliun. Modal yang dikumpulkan untuk klien Asia adalah bagian dari target pembiayaan global Citi secara keseluruhan. 

Adapun, pada 2019, Citi berhasil mencapai pembiayaan lingkungan sebesar $100miliar, empat tahun lebih awal dari target yang ditentukan.

Pada April 2021, bank mengumumkan tujuan pembiayaan lingkungan senilai US$500 miliar, sebagai bagian dari tujuan pembiayaan berkelanjutan senilai US$1 triliun yang ditargetkan pada 2030.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan