PT Bank Digital BCA (BCA Digital) semakin memperluas jangkauan penyaluran kredit dengan menggandeng PT Komunal Finansial Indonesia(Komunal). Melalui kerja sama itu, kini kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat diakses masyarakat lewat platform Komunal Finansial.
Direktur Utama PT Bank Digital BCA, Lanny Budiati mengungkapkan, misi BCA Digital untuk mendukung UMKM.
“Lewat kolaborasi channeling pinjaman ini, BCA Digital ingin menjangkau lebih banyak pelaku UMKM, sehingga secara bertahap bisa mengatasi masalah akses ke pembiayaan yang selama ini dialami UMKM," tutur Lanny dalam keterangan resmi, Selasa (28/6).
Lanny menjelaskan, Komunal akan menjadi jembatan antara BCA Digital dengan UMKM yang membutuhkan permodalan bisnis. Kemudian, kerja sama ini akan dilakukan dengan pola pembiayaan channeling.
Menuturnya, kolaborasi ini merupakan kali kedua BCA Digital menyalurkan platform kredit lewat lewat peer to peer lending. Sebelumnya, BCA Digital telah menggandeng Akseleran pada Desember 2021.
Sejak beroperasi pada 2021, BCA digital telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp1 triliun melalui kerja sama dengan berbagai mitra bisnis. Selain itu, BCA Digital juga tengah mempersiapkan fitur digital lending pada aplikasi mobile banking blu yang ditujukan kepada nasabah BCA Digital.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga April 2022, sudah ada 19 juta pelaku UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital.
Sementara, Direktur Utama PT Komunal Finansial Indonesia, Hendry Lieviant, menyambut baik kerja sama ini. Ia melihat kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia, terutama para pelaku UMKM.
“Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan BCA Digital kepada Komunal sebagai mitra penyaluran pinjaman UMKM. Dampak kolaborasi ini sangat berarti untuk banyak UMKM yang sedang bangkit kembali setelah dirundung pandemi, terutama yang berada di luar Jabodetabek dimana akses pembiayaan cenderung terbatas” kata Hendry.
Akses ke permodalan memang menjadi salah satu masalah pelik yang dialami pelaku UMKM. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UMKM, setiap tahun penyaluran kredit perbankan ke UMKM bertahan di kisaran 20%. Salah satu masalahnya adalah kurangnya literasi keuangan pelaku UMKM akan alternatif pembiayaan usaha mereka.