Seperti manggis Indonesia, China buka bandara Jiaodong di Qingdao untuk durian Thailand

Importir produk pertanian China berkolaborasi dengan bandara Jiaodong di Qingdao, kota pelabuhan utama di China timur, untuk mendatangkan durian Thailand melalui udara guna memenuhi permintaan pasar durian premium di China utara.

Inisiatif ini bertujuan mengatasi masalah buruknya kualitas durian akibat lamanya waktu pengangkutan melalui laut dan darat.

Bandara Internasional Qingdao Jiaodong bermitra dengan Dongfang Dingxin Agricultural Products Trading Centre menerbangkan durian Thailand yang sudah matang ke China utara melalui Qingdao. Hal ini akan menjamin kualitas dan kesegaran buah, serta meningkatkan peluang bagi petani Thailand.

Gelombang pertama durian Thailand matang seberat 1.371 kg diterbangkan dengan penerbangan Longhao Airlines GI4373 dari Bangkok ke Zhengzhou dan kemudian ke Qingdao. Durian tersebut kemudian dikirim untuk didistribusikan ke Pusat Perdagangan Produk Pertanian Dongfang Dingxin, pasar buah terbesar di provinsi Shandong dan pusat durian matang Thailand.

Bandara Internasional Qingdao Jiaodong telah membuka “saluran hijau” untuk buah-buahan impor, memfasilitasi kelancaran operasional untuk menjaga kualitas produk.

Langkah ini selaras dengan tujuan mempromosikan Qingdao sebagai kota pelabuhan internasional China. Manggis segar asal Indonesia didatangkan melalui bandara internasional ini juga.

Disitir Straits Times, pedagang buah Qingdao Yousheng Feng mengatakan bahwa durian termasuk buah favorit orang Tionghoa. Seiring dengan membaiknya standar hidup di China, permintaan akan durian berkualitas juga meningkat.

Pasar konsumsi durian yang besar di China telah meningkatkan produksi durian Thailand dan menarik negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam dan Filipina, yang dengan pesat berkembang menjadi pesaing Thailand.

Pada tahun 2023, China mengimpor 1,42 juta ton durian segar dengan sekitar 65 persen dipasok oleh Thailand, Vietnam memasok 35 persen, diikuti oleh Filipina, yang memasok kurang dari 1 persen, menurut Administrasi Umum Kepabeanan China.