close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi./pixabay.com
icon caption
ilustrasi./pixabay.com
Bisnis
Rabu, 20 Februari 2019 10:36

E-commerce di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan

Antara lain, jumlah produk lokal yang masih kalah kuantitas dibanding produk-produk impor
swipe

Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan e-commerce yang menarik dari tahun ke tahun. Sejak 2014, Euromonitor mencatat, penjualan online di Indonesia sudah mencapai US$ 1,1 miliar.

Data sensus Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebut, industri e-commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat hingga 17% dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit. Pada 2018, e-commerce di Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan sangat pesat dan diperkirakan akan terus meningkat seiring berkembangnya jumlah pengusaha dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air.

Di samping data tersebut, potensi besar industri e-commerce  di Indonesia juga dipengaruhi oleh gaya belanja online, terutama oleh generasi millenial.

Menurut Indonesia Millenial Report 2019, millenial sangat suka mencari perbandingan harga, fitur, program promo dan kualitas produk di beberapa e-commerce sebelum memutuskan membeli sebuah barang. Para millenial juga tidak segan untuk merekomendasikan e-commerce atau toko online favorit mereka kepada teman-teman mereka.

“Meskipun memiliki potensi yang besar, e-commerce di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan, antara lain jumlah produk lokal yang masih kalah kuantitas dibanding produk-produk impor dan edukasi konsumen tentang transaksi berbelanja online yang aman," papar Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung S dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/20).

Selama kurun waktu empat tahun terakhir, e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500%. Riset terbaru Google dan Temasuk dalam laporan e-Conomy SEA 2018, menunjukkan digital Indonesia tahun ini mencapai US$27 miliar atau sekitar Rp391 triliun.

Angka tersebut menjadikan transaksi ekonomi digital Indonesia berada di peringkat pertama untuk kawasan Asia Tenggara dengan kontribusi sebesar 49%. Meski demikian, produk-produk asal Indonesia yang dijual di platform e-commerce masih di bawah 10% sehingga menjadi tantangan bersama agar membuat digital ekonomi dan e-commerce tidak hanya besar karena Indonesia sebatas sebagai market saja.

Oleh karena itu, iDEA akan berperan aktif dalam rangka mengedukasi masyarakat dan para pelaku e-commerce untuk menciptakan transaksi online yang aman dan nyaman. "Dalam tahap lanjut, idEA akan terus berkolaborasi dengan para pelaku e-commerce dan pemerintah dalam menciptakan regulasi yang menguntungkan semua pemangku kepentingan," papar dia.

 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan