Pemerintah terus mengupayakan efisiensi anggaran agar menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Banyak pihak menilai efisiensi bukan sekadar pemangkasan anggaran, tetapi harus diikuti dengan pemanfaatan dana yang lebih tepat guna dan berdampak besar bagi perekonomian nasional.
Anggota DPR dari Fraksi NasDem, Tonny Tesar, menekankan pentingnya memastikan efisiensi anggaran benar-benar memberikan hasil yang lebih baik.
“Efisiensi harus menghasilkan outcome yang lebih besar. Pengeluaran yang tidak perlu memang harus dikurangi, tetapi harus jelas juga dana efisiensi ini dialokasikan ke mana agar dampaknya nyata,” ujarnya dalam rapat di DPR, Rabu (26/2).
Senada dengan itu, Mohamad Hekal dari Fraksi Gerindra menegaskan efisiensi harus lebih dari sekadar jargon. Menurutnya, anggaran yang dihemat harus diarahkan untuk investasi yang memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
Ia menyoroti Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang telah diresmikan sebagai langkah strategis seperti yang dilakukan Tiongkok dalam mengelola belanja besar untuk investasi.
“Efisiensi ini harus digunakan untuk mengurangi ketergantungan dengan luar negeri dan memperkuat daya tahan ekonomi kita terhadap kondisi global. Ini yang seharusnya kita perjuangkan,” tegasnya.
Sementara, pimpinan badan anggaran (Banggar) DPR Jazilul Fawaid menilai kebijakan efisiensi ini sebagai langkah yang mungkin terasa berat dalam jangka pendek, tetapi akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan ekonomi nasional di masa depan. “Efisiensi ini memang kebijakan pahit, tapi seperti jamu, ini akan membuat ekonomi kita lebih sehat ke depan,” katanya optimistis.
Dari perspektif akademisi, Peneliti senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Kiki Verico, menyoroti pentingnya mengukur efektivitas efisiensi dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR)—indikator yang mengukur efisiensi investasi dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita harus melihat apakah ICOR kita menurun dengan efisiensi ini. Jika ICOR turun, berarti efisiensi berhasil meningkatkan produktivitas investasi. Kita pernah mencapai ICOR terbaik pada periode 1987-1992, dan ini bisa menjadi target kita ke depan,” jelasnya.
Dengan strategi efisiensi yang tepat, anggaran negara dapat digunakan lebih produktif untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas. Investasi yang berorientasi pada pengurangan ketergantungan luar negeri dan peningkatan daya saing nasional akan membuat Indonesia lebih resilien terhadap guncangan ekonomi global.