Salah satu perusahaan teknologi (SaaS) di sektor e-commerce dan logistik yang berpusat di Singapura, yaitu Anchanto, terus melakukan langkah ekspansi agresifnya di tengah pertumbuhan pesat e-commerce dan logistik.
Terjadinya perubahan strategi yang dilakukan pada 2017 dan bertransformasi menjadi perusahaan jasa Saas B2B, menjadikan Anchanto sebagai perusahaan teknologi yang turut mendapat keuntungan dari pertumbuhan ekonomi digital di pasar Asia Tenggara.
Pada tahun ini, Anchanto mencatatkan rekor baru, di mana terjadi peningkatan volume pesanan sebanyak tiga kali lipat dibandingkan 2020, di platform manajemen pesanan (order management) dan manajemen gudang (warehouse management).
Secara tahunan, peningkatan volume ini menunjukkan kenaikan sebesar 85% dengan volume pesanan sebanyak 1,65 pesanan dan diproses dalam waktu 24 jam pada event belanja online 9 September (9:9).
Di samping itu, Anchanto memprediksi akan memecahkan rekor baru, yaitu dengan memproses lebih dari 4 juta pesanan pada periode event besar belanja online 11:11 dan 12:12.
Founder dan CEO Anchanto Vaibhav Dabhade mengatakan, dengan kinerja yang terus tumbuh, perusahaan terus menerima dukungan kuat dari para investor. Menariknya, ada empat investor Anchanto yang pada mulanya adalah pelanggan, namun kemudian mereka tertarik untuk berinvestasi di Anchanto.
Pada tahun lalu, Anchanto telah menyelesaikan putaran pendanaan Seri C, di mana perusahaan telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia melalui anak usahanya MDI Ventures, juga turut berpartisipasi dalam pendanaan tersebut sejak 2018.
Selain itu, Anchanto juga telah berhasil mendapatkan pendanaan sebesar S$16,6 juta yang dipimpin oleh perusahaan layanan logistic e-commerce lintas Eropa, Asendia.
Hingga saat ini, Anchanto telah mengumpulkan total pendanaan sebesar US$27,2 juta yang digunakan untuk memperkuat portofolio penelitian dan pengembangan, serta memajukan infrastruktur teknologi e-commerce.