Platform pendanaan digital getol berekspansi. Salah satunya, Grup Modalku yang resmi memperluas jaringan di Vietnam, Selasa (10/5), sekaligus menjadi ekspansi pasar kelimanya di Asia Tenggara.
Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO Modalku mengatakan masuknya Grup Modalku merupakan upaya untuk mengatasi kesenjangan finansial terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Vietnam yang berpotensi untuk berkembang namun belum mendapatkan akses ke pendanaan.
"Hal ini menjadi langkah yang tepat bagi perusahaan fintech untuk memberikan layanan yang lebih optimal di Asia Tenggara," ujar Reynold, Selasa (10/5).
Menurut Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam, 98% bisnis yang beroperasi di Vietnam pada tahun 2020 adalah UMKM. Kue inilah yang ingin dicaplok Grup Modalku.
Sektor UMKM disebut telah memberikan lapangan pekerjaan terhadap lebih dari 5,6 juta orang dan menyumbang lebih dari US$241 miliar atau 40% dari produk domestik bruto (PDB) Vietnam. Meskipun demikian, kesenjangan antara jumlah UMKM terdaftar dengan jumlah bisnis yang beroperasi terus meningkat setiap tahunnya. Hanya 54% UMKM terdaftar yang aktif pada tahun 2019. Akses ke pendanaan menjadi salah satu hambatan terbesar bagi pertumbuhan UMKM Vietnam. Kondisi tersebut juga diperburuk oleh pandemi Covid-19.
"Grup Modalku memberikan pembiayaan kepada UMKM dengan sistem kredit berbasis AI (artificial intelligence), menawarkan fasilitas pinjaman berjangka, solusi pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan UMKM, serta berbagai opsi pembiayaan berbasis perdagangan, seperti invoice financing," katanya.
Selama tujuh tahun beroperasi, Grup Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp33,27 triliun dalam pembiayaan bisnis melalui lebih dari 5 juta pinjaman di seluruh wilayah.
Menurutnya, sejak didirikan pada tahun 2015, pihaknya memiliki visi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Asia Tenggara dengan membentuk dunia keuangan yang lebih inklusif. Oleh karena itu, Vietnam selalu menjadi bagian dari rencana ekspansi perusahaan.
"Kondisi pandemi yang sudah mulai menurun merupakan saat yang tepat untuk membangun tim yang solid dengan veteran fintech lokal, Ryan Galloway, dan mengamankan investasi dari raksasa teknologi VNG. Kami percaya Vietnam akan menjadi salah satu pasar terbesar, kami melihat potensinya yang sangat besar,” tuturnya.
Awal tahun ini, raksasa teknologi Vietnam VNG Corporation telah menginvestasikan US$22,5 juta di Grup Modalku sebagai bagian dari pendanaan seri C+ sebesar US$144 juta dan fasilitas dana pinjaman sebesar US$150 juta. Grup Modalku juga telah menerima dukungan dari investor lainnya dalam putaran pendanaan, termasuk SoftBank Vision Fund 2, Rapyd Ventures, EDBI, Indies Capital, Ascend Vietnam Ventures, dan K3 Ventures.
"VNG akan mendukung Grup Modalku untuk cepat beradaptasi dengan pasar lokal sehingga dapat memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis di Vietnam," ujarnya.
Ryan Galloway, Country Director Funding Societies Vietnam, mengatakan UMKM Vietnam tidak memiliki akses yang setara ke badan usaha permodalan alias venture capital seperti di kawasan Asia Tenggara lainnya. Namun, ujarnya, Vietnam punya pangsa pasar yang sama kompetitifnya, sehingga pengusaha Vietnam dilatih untuk berbuat lebih banyak dengan sumber daya terbatas.
"Kami melihat banyak peluang di Vietnam dan kami bersemangat untuk mendukung sektor UMKM yang sedang berkembang di negara ini sebagai upaya untuk terus melayani kebutuhan jutaan UMKM di seluruh Asia Tenggara," kata Galloway.
Kelly Wong, Vice President Game Entertainment dan Lead Game Business VNG, menyebut UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara. Di sisi lain, akses pendanaan serta modal yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis masih menjadi tantangan bagi UMKM.
"Investasi kami di Grup Modalku sangat sejalan dengan visi misi kami untuk memberikan peluang bagi para pelaku UMKM serta mendorong perkembangan mereka. Kami mendukung Grup Modalku untuk berekspansi ke pasar Vietnam,” katanya.
Grup Modalku beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, menjadi satu-satunya platform pendanaan digital UMKM yang memiliki lisensi dan terdaftar di empat negara di seluruh Asia Tenggara. Di Vietnam, Grup Modalku melayani UMKM di berbagai sektor seperti pendidikan, ritel, teknologi, dan fast moving consumer goods (FMCG), menawarkan produk seperti pembiayaan perdagangan, pembiayaan inventaris, pembiayaan piutang dan utang di Ho Chi Minh, Hanoi, dan sekitarnya. Grup Modalku juga berencana untuk meluncurkan pendanaan digital dengan mata uang lokal secara nasional pada pertengahan tahun ini.
“Kami akan mempersingkat waktu penyelesaian proses pinjaman dengan melakukan otomatisasi pada proses operasional dan penilaian (underwriting) untuk mendukung UMKM Vietnam secara lebih efisien,” tambah Galloway.
Sejak mulai beroperasi pada Desember 2021, Grup Modalku di Vietnam telah mencairkan pinjaman sebesar lebih dari US$20 juta dan akan ditingkatkan menjadi US$90 juta di tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan menjalin kerja sama dengan berbagai platform teknologi dan perbankan.