PT Sentra Mitra Informatika (SMI), perusahaan yang bergerak di bidang solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi berencana akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Rencananya, perusahaan akan melepas 154,6 juta juta lembar saham.
SMI akan melepas sahamnya sebesar 21,6% ke publik dari modal ditempatkan. Perusahaan akan menawarkan harga di kisaran Rp260-Rp310 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang diperoleh perseroan dari IPO ini adalah Rp40,19 miliar hingga Rp 47,93 miliar.
Selain itu, perseroan juga akan mencatatkan saham baru yang merupakan hasil pelaksanaan mandatory convertible bond (Obligasi Wajib Konversi) sejumlah 143,1 juta lembar saham atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Direktur Utama SMI Josephine Handayani merinci dana yang diperoleh akan digunakan masing-masing 20% untuk sewa tempat, 50% untuk pembelian aset berupa printer. Sisanya yakni 30% digunakan untuk modal kerja.
Perusahaan juga berencana untuk melakukan ekspansi di 15 kota di Indonesia yang akan dimulai 2019. Menjadi perusahaan terbuka, SMI yakin dapat memperluas pangsa pasarnya.
Ekspansi jaringan bisnis ini pun dilakukan untuk mengoptimalkan waktu distribusi dan lebih memudahkan after sales service bagi pelangan SMI.
Masa penawaran awal atau bookbuilding dijadwalkan pada 29 Oktober 2018 hingga 2 November 2018 dengan tanggal efektif pada 16 November 2018.
Sedangkan masa penawaran umum dilakukan pada 21-22 November 2018 dengan perkiraan tanggal penjatahan pada tanggal 26 November 2018. PT Philip Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana efek atau underwriter dalam aksi ini.
Sebagai informasi, pada awalnya SMI menjual alat-alat elektronik seperti komputer, printer, notebook. Selain itu, perusahaan juga menawarkan solusi bagi konsumen korporasi dalam efisiensi biaya percetakan.