Perkembangan ekspor Indonesia dilaporkan menurun 2,20% (mtm) di Juli 2022 menjadi US$25,57 miliar, sedangkan pada Juni 2022 tercatat sebesar US$26,15 miliar. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), capaian ekspor di Juli 2022 terdiri dari ekspor migas senilai US$1,38 miliar yang turun sebesar 11,24% dibanding bulan sebelumnya yaitu US$1,55 dan ekspor nonmigas senilai US$24,20 miliar mengalami penurunan sebesar 1,64% dari Juni 2022 yakni US$24,60 miliar.
“Kalau kita rinci lebih dalam, penurunan ekspor nonmigas secara month to month (mtm) di Juli 2022 karena komoditas besi dan baja penurunannya sebesar 11,51%, timah dan produk turunannya mengalami penurunan 54,02%, nikel dan turunannya menurun 15,53%, kemudian kapal perahu dan struktur terapung penurunannya sebesar 82,30%,” jelas ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers BPS, Senin (15/8).
Setianto kembali menjelaskan, penurunan ekspor di sektor migas didominasi oleh penurunan pada komoditas minyak mentah yaitu sebesar 60,06% dan volumenya turun 60,82%.
Meski demikian, jika dihitung secara year on year (yoy) atau tahunan, nilai ekspor Indonesia di Juli 2022 masih mengalami kenaikan 32,03% (yoy) dibanding tahun lalu yang senilai US$19,37 miliar. Komposisi kenaikan tersebut terdiri dari migas yang naik 40,48% dengan nilai di bulan Juli 2021 yaitu US$0,98 miliar dan nonmigas naik 31,58% atau sebelumnya hanya sebanyak US$18,39 miliar.
Lebih detail, Setianto menyebutkan, turunnya nilai ekspor Indonesia pada Juli 2022 jika dilihat dari sektornya secara bulanan (mtm) terdiri dari migas turun 11,24% menjadi US$1,38 miliar; sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 4,27% menjadi US$0,38 miliar; industri pengolahan turun 4,45% menjadi US$17,44 miliar; pertambangan dan lainnya naik 6,61% menjadi US$6,37 miliar.
“Jika dilihat secara tahunan atau yoy, penurunan nilai ekspor menurut sektor terjadi kenaikan di sektor migas sebesar 40,48%; pertanian, kehutanan, dan perikanan naik sebesar 24,98%; industri pengolahan naik 18,12%; pertambangan dan lainnya naik 92,13%,” ujar Setianto.
Lebih lanjut, ia melaporkan bahwa struktur ekspor Indonesia menurut sektor didominasi oleh ekspor nonmigas yang menyumbang 94,62% dari total ekspor Juli 2022, sedangkan migas hanya 5,38%. Rincian untuk nonmigas sendiri adalah industri sebanyak 68,21%, tambang 24,91%, dan pertanian 1,50%