close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ekspor Indonesia ke Australia masih rendah, Kemendag dorong pengusaha maksimalkan IA-CEPA. Foto ilustrasi: Pixabay
icon caption
Ekspor Indonesia ke Australia masih rendah, Kemendag dorong pengusaha maksimalkan IA-CEPA. Foto ilustrasi: Pixabay
Bisnis
Minggu, 23 Oktober 2022 09:06

Ekspor Indonesia ke Australia masih rendah, Kemendag dorong pengusaha maksimalkan IA-CEPA

Dengan adanya perjanjian IA-CEPA, Didi mengimbau agar seluruh pelaku usaha bisa memanfaatkan perjanjian ini semaksimal mungkin.
swipe

Hubungan mitra dagang antara Indonesia dan Australia saat ini telah diperkuat melalui pelaksanaan perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA). Perjanjian ini diyakini bisa memberikan banyak peluang perdagangan, baik bagi Indonesia maupun Australia.

“Bagi Australia, Indonesia adalah hub di Asia Tenggara serta pintu gerbang utama dalam mengakses pasar Asia. Sedangkan bagi Indonesia, Australia memiliki posisi khusus sebagai pintu gerbang kawasan pasifik yang lebih luas lagi,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam acara Forum Bisnis ‘Understanding the Australian Market’ di rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37, dikutip Minggu (23/10).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor Indonesia ke Australia pada periode Januari hingga Agustus 2022 masih lebih rendah dibandingkan kinerja impor. Tercatat untuk ekspor pada periode tersebut sebesar US$2,3 miliar, sedangkan untuk impor Indonesia ke Australia mencapai US$6,25 miliar.

Dari hal tersebut, dengan adanya perjanjian IA-CEPA, Didi mengimbau agar seluruh pelaku usaha bisa memanfaatkan perjanjian ini semaksimal mungkin. Pelaku usaha diharap mampu melihat dan meraih peluang bisnis di Australia, sehingga IA-CEPA dapat terimplementasi dengan baik.

“IA-CEPA merupakan perjanjian yang komprehensif denan cakupan yang tidak terbatas pada perdagangan barang, namun juga mencakup perdagangan jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi. Cakupan IA-CEPA yang komprehensif akan mendorong Indonesia dan Australia menjadi mitra sejati,” ujar Didi.

Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono juga mengungkapkan, dengan mengoptimalkan implementasi IA-CEPA, maka akan memberikan peluang ekspor Indonesia ke Australia semakin besar. Bahkan hal ini juga berlaku bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dinilai menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

“Kami harap, melalui ajang TEI ke 37 ini, kontribusi UKM terhadap nilai ekspor Indonesia terutama dalam memasuki pasar Australia bisa ditingkatkan,” jelas Siswo.

Untuk mendorong pemanfaatan IA-CEPA ini, pemerintah juga mengadakan Program Kerja Sama Ekonomi Katalis yang beroperasi sejak tahun lalu. Program ini menyediakan dukungan bagi kegiatan komersial di kedua negara yang memenuhi sejumlah kriteria investasi.

“Kami mengajak komunitas bisnis Indonesia dan Australia menggali peluang kemitraan bersama untuk memaksimalkan manfaat IA-CEPA di berbagai bidang. Katalis aktif mendukung sejumlah kegiatan komersial, di antaranya proyek percontohan ekspor kakao dari Indonesia ke Australia dan pasar ketiga, penilaian pasar ekspor buah manggis Jawa Timur, juga kemitraan komersial dengan platform penyedia pendidikan dan pelatihan vokasi,” terang Direktur Program Kerja Sama Ekonomi IA-CEPA Katalis Paul Bartlett. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan