PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mencatat ekspor kendaraan penumpang mencapai 21.619 unit kendaraan pada periode Januari 2019. Angka tersebut naik 17,75% dibandingkan periode Januari 2018.
Sementara, perusahaan juga mencatat impor kendaraan sebanyak 2.642 unit pada Januari 2019 atau turun 52,44% dari periode Januari 2018 sebanyak 5.555 unit kendaraan.
Investor Relation IPCC Reza Priyambada mengatakan kegiatan ekspor kendaraan masih meningkat secara nasional dan sejalan dengan kinerja IPCC. Permintaan akan kendaraan dari Indonesia akan menguntungkan posisi IPCC sebagai dedicated terminal kendaraan untuk aktivitas bongkar muat ekspor impor.
"Adanya sejumlah pabrikan otomotif yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi juga memberikan imbas positif pada perseroan," kata Reza dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Jumat (22/2).
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan total kendaraan roda empat selama Januari 2019 tercatat hanya 81.218 unit. Angka tersebut turun 15,36% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 95.955 unit kendaran.
Reza meyakini kinerja IPCC akan tetap positif dalam jangka panjang. Pasalnya, pemerintah memberikan kemudahan ekspor kendaraaan.
"Dengan adanya penerapan aturan simplifikasi ekspor, maka tentunya akan terjadi peningkatan muatan pada lahan penampungan sementara yang dimiliki perseroan," kata dia.
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya peningkatan volume kendaraan maka IPCC merencanakan membangun lahan parkir vertikal. Hal itu untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di terminal.
Sebagai informasi, IPCC merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang mengelola lahan seluas 34,5 hektare (ha) dengan kapasitas 780.000 unit kendaraan per tahun. IPCC menargetkan di tahun 2022 akan mengelola lahan seluas 89,5 hektare dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan.