Ekspor komoditas perikanan di perbatasan Sebatik meningkat dua bulan berturut-turut

Wilayah perbatasan bisa menjadi peluang dan tantangan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus tingkatkan kualitas dan kuantitas ekspor di perbatasan negara, salah satunya di perbatasan pulau terluar Sebatik.

Berdasarkan catatan KKP, ekspor komoditas perikanan melalui Sebatik mencapai 28.770 kilogram (kg) di bulan Oktober 2022 yang dikirim ke Tawau, Malaysia. Jumlah ini mengalami kenaikan di November 2022 menjadi 201.314 kg.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Pamuji Lestari menyampaikan, wilayah perbatasan merupakan pintu yang bisa mempermudah kegiatan ekspor produk perikanan.

"Seperti di perbatasan Sebatik ini, kami titip untuk terus diperkuat sisi quality assurancenya," ujar Tari dikutip dari keterangan resminya, Senin (12/12).

Ia juga mengingatkan, wilayah perbatasan bisa menjadi peluang dan tantangan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor. Jika kedua hal ini terlaksana, Tari meyakinkan hal tersebut bisa berdampak positif bagi kesejahteraan nelayan yang ada di sekitar, khususnya Pulau Sebatik.

Ia pun mengapresiasi kinerja BKIPM Sebatik yang telah bekerja sama, sehingga hasil ekspor di Pulau Sebatik mengalami kenaikan dua bulan terakhir.

"Kehadiran BKIPM disini sangat vital, karena kita menjadi representasi negara du wilayah perbatasan. Peningkatan ini tentu hal yang luar biasa, sehingga kami minta untuk terus dipertahankan," tandas Tari.

Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk memaksimalkan keberadaan unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini penting agar menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara.