close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menargetkan ekspor produk pulp dan kertas bisa mencapai US$9 miliar tahun ini, dengan penambahan lini produksi dari beberapa anggotanya. / PT Asia Pulp and Paper Group (APP)
icon caption
Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menargetkan ekspor produk pulp dan kertas bisa mencapai US$9 miliar tahun ini, dengan penambahan lini produksi dari beberapa anggotanya. / PT Asia Pulp and Paper Group (APP)
Bisnis
Jumat, 14 Juni 2019 15:01

Ekspor pulp dan kertas ditarget tembus US$9 miliar tahun ini

Produk pulp dan kertas diekspor ke negara-negara di Asia, Afrika, hingga Amerika.
swipe

Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menargetkan ekspor produk pulp dan kertas bisa mencapai US$9 miliar tahun ini, dengan penambahan lini produksi dari beberapa anggotanya.

“Tahun lalu US$8 miliar. Kami berharap tahun ini bisa mencapai US$9 miliar,” kata Ketua Umum APKI Aryan Warga Dalam di Jakarta, Jumat (14/6).

Menurut Aryan, PT Asia Pulp and Paper (APP) di Sumatera Selatan menambah kapasitas produksinya menjadi dua lini, sehingga diharapkan mampu mendongkrak target ekspor tahun ini.

“Pabrik yang belum beroperasi kan sudah beroperasi. InsyaAllah tercapai (target ekspor),” ujar Aryan.

Adapun negara tujuan ekspor untuk produk pulp didominasi oleh negara-negara di Asia.

Sementara, produk kertas asal Indonesia, yang nilai tambahnya lebih tinggi, diekspor ke negara-negara di Asia, Afrika, hingga Amerika.

Menurut Aryan, produk pulp dan kertas nasional termasuk industri yang memiliki daya saing kuat di pasar global. Hal tersebut dikarenakan bahan baku berupa kayu banyak tersedia di Tanah Air. Selain itu, industri ini juga didukung mesin dan peralatan yang mutakhir.

“Daya saing kita cukup kuat. Makanya di beberapa negara dituduh dumping dan sebagainya. Karena bahan baku kita itu ada di sini. Kalau di Indonesia tumbuhnya lima tahun, di negara lain bisa 25 tahun,” ujar Aryan.

Berdasarkan kinerja ekspornya, industri kertas berhasil menduduki peringkat pertama dan industri pulp peringkat ketiga untuk ekspor produk kehutanan selama tahun 2011-2017.

Pada 2017 kedua industri tersebut menyumbang devisa negara sebesar US$5,8 miliar yang berasal dari kegiatan ekspor pulp senilai US$2,2 miliar ke beberapa negara tujuan utama yaitu China, Korea, India, Bangladesh, dan Jepang. Sedangkan ekspor kertas sebesar US$3,6 miliar ke Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam dan China.

Dalam kesempatan lain, Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara menuturkan industri pulp dan kertas sudah menyerap sebanyak 260.000 tenaga kerja langsung dan 1,1 juta tenaga kerja tidak langsung.

Untuk mendongkrak kemampuan industri pulp dan kertas nasional, Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) di Bandung sebagai salah satu lembaga riset di bawah BPPI Kemenperin sudah menyusun upaya pengembangan standar hijau untuk produk tersebut.

“Jadi, proses produksi di industri mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” ujar Ngakan. 


 

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan