Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong agar perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Hal itu untuk menangkap peluang yang lebih besar atas jasa dan produk BUMN di pasar global.
Hal tersebut diucapkan Erick saat mengadakan kunjungan ke PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Jumat (19/3).
"Saya bangga PT INKA telah menjadi salah satu lokomotif dalam memperkuat tujuan dari BUMN go global. Dengan produk yang sudah digunakan di Asia, Afrika, dan Australia, menandakan produk nasional kita diakui dan mampu terserap pasar global," kata Erick dalam keterangan resminya, Jumat (19/3).
Erick meminta INKA terus melakukan inovasi, tak hanya inovasi produk, tetapi juga inovasi bisnis dengan melakukan investasi atau akuisisi di luar negeri.
"Industri transportasi merupakan industri strategis, jadi pasar dan peluang bisnisnya sangat besar," ucapnya.
Sebagai informasi, dalam dua tahun terakhir, INKA telah mengekspor beragam jenis produk seperti lokomotif, kereta penumpang, kereta rel listrik, kereta penggerak, gerbong barang, light rail transit, hingga trem bertenaga baterai yang sudah diuji coba sebagai moda alternatif.
Menurut Direktur Utama INKA Budi Noviantoro, pihaknya juga sudah memproduksi kereta rumah sakit yang bisa digunakan di masa pandemi Covid-19 atau di daerah bencana yang sulit ditembus moda transportasi lain.
Dalam kunjungan selama dua jam, Erick menyempatkan diri meninjau pabrik sekaligus kantor pusat INKA yang memiliki luas 21,5 hektare (ha). Di lokasi yang berjarak 10 kilometer (km) dari pintu keluar tol Madiun tersebut, Menteri BUMN mendapat penjelasan mengenai sistem transportasi terpadu berbasis kereta api yang kini menjadi salah satu industri strategis Indonesia.
Saat ini, PT INKA bersama LEN Industri (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sudah membangun Indonesia Railway Development Incorporated for Afrika di Kinshaha, Kongo dan Indonesia Railway Development Consortium bersama KAI (Persero), LEN, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).