Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, memastikan kesiapan BUMN untuk menjadi penjamin pembelian atau penyalur (off taker) hasil panen petani.
Erick mengatakan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadapi potensi resesi yang diperkirakan terjadi tahun depan.
“Salah satu fokus kebijakan pemerintah adalah melindungi petani yang terancam panennya gagal terserap maksimal oleh pasar. Kami bergerak cepat untuk mengimplementasikan program perlindungan bagi petani,” kata Erick dalam siaran pers, Rabu (7/12).
Program yang disiapkan adalah BUMN menjadi off taker atau menyerap produksi petani saat panen. Erick menjelaskan, pihaknya sedang membuat skema terkait langkah BUMN untuk menyerap produksi petani.
“Kementerian BUMN sedang menyiapkan skema penugasan pada sejumlah BUMN yang terlibat. Mengenai (potensi) resesi pangan, tentunya harus diantisipasi. Oleh sebab itu, kami mendorong kemungkinan yang sudah dibicarakan presiden terkait bagaimana BUMN menjadi off taker," ujar Erick.
Mantan Presiden Inter Milan itu menambahkan, akan melibatkan sejumlah BUMN dan juga himpunan bank milik negara atau Himbara untuk terlibat dalam program perlindungan bagi petani.
"Saya mengusulkan pendanaan disimpan di Himbara, tidak langsung di BUMN. Disimpan di Himbara dengan bunga rendah, sehingga saat kita mau beli urusan petani tidak mahal lagi biayanya," ucap Erick.
Erick mengatakan, kebijakan penyerapan produksi petani ini sangat penting bagi perekonomian mikro dan makro. Selain menjamin kelangsungan perekonomian para petani, kebijakan ini diyakini menghasilkan efek multiplier bagi seluruh rantai pasok pangan nasional.
"Karena ini kan benar-benar ekonomi yang berputar. Kebijakan ini yang sedang kami petakan," lanjut Erick.