Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menggantikan Sofyan Basir yang tersangkut kasus korupsi.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN Arya Sinulingga membenarkan kabar Rudiantara akan isi posisi Dirut PLN. Arya mengatakan, sebelumnya ada tiga nama yang diusulkan untuk mengisi jabatan yang kosong sejak Mei 2019 tersebut.
"Jadi ada tiga nama yang diusulkan, yakni Rudiantara, Sripeni Inten, dan satu lagi bukan dari internal," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12).
Menurut dia, Rudiantara adalah sosok terbaik yang dibutuhkan pada kondisi saat ini. Sebab, sosoknya dibutuhkan oleh PLN yang berupaya mengejar target pembangunan 35.000 Megawatt (MW) dan mengurangi impor solar oleh PLN.
"Karena Pak Jokowi bilang impor harus ditekan terus. PLN termasuk yang harus tekan impor dan Rudiantara tepat untuk itu," ujarnya.
Selain itu, lanjut Arya, Tim Penilai Akhir (TPA) juga melihat sosok Rudiantara sebagai kandidat terbaik dibandingkan dengan dua kandidat lainnya.
Arya menambahkan, PLN dalam waktu dekat akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengganti dewan direksi mereka. Arya bilang dalam RUPSLB tersebut, PLN juga akan mengangkat Wakil Direktur Utama.
"Siapa (Wadirut)? Tunggu tanggal mainnya," tutur Arya.
Pada akhir November lalu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan hasil seleksi TPA memilih Rudiantara sebagai Direktur Utama PLN.
"Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan. Banyak perubahan di BUMN," kata Pramono.