Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC) atau holding baterai kendaraan listrik. Erick mengatakan persiapan pendirian holding ini dilakukan pihaknya sejak setahun lalu.
"Adanya pandemi Covid-19 mempercepat proses transformasi ke arah baterai listrik. Tentunya dengan adanya EV battery ini akan membuat Indonesia lebih bersahabat dengan ekonomi hijau," kata Erick dalam konferensi pers, Jumat (26/3).
Pembentukan holding ini menjadi salah satu langkah berani Indonesia untuk bersaing dengan negara lain seperti China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan dalam industri baterai kendaraan listrik.
Sebagai informasi, perusahaan holding IBC ini terdiri dari empat BUMN, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) yang dikenal dengan Inalum atau MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
"Alasan kami membuat IBC, tidak lain ingin mengosolidasikan potensi yang kita punya dan manfaatkan bersama-sama. Kita juga membuka kerja sama dengan partner lainnya yang saling menguntungkan," ujarnya.
Dia menuturkan, pada April nanti, dirinya bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi akan mengunjungi AS dan Jepang untuk membuka kerja sama EV battery dengan pihak-pihak yang ada di kedua negara tersebut.
"Kita bekerja sama dengan banyak pihak, tetapi ini harus terkonsolidasi. Jangan sampai ini hanya mengalihkan kekayaan alam kita ke luar negeri," ucapnya.