close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah menyiapkan Dirut Inalum pengganti Budi Gunadi Sadikin. / Antara Foto
icon caption
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah menyiapkan Dirut Inalum pengganti Budi Gunadi Sadikin. / Antara Foto
Bisnis
Selasa, 05 November 2019 15:23

Erick Thohir ungkap dua kriteria bagi Dirut Inalum

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah menyiapkan Dirut Inalum pengganti Budi Gunadi Sadikin.
swipe

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan menyiapkan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID yang baru sebagai pengganti Budi Gunadi Sadikin yang telah diangkat menjadi Wakil Menteri (Wamen) BUMN.

Erick menuturkan pihaknya akan melibatkan Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai oleh Presiden Joko Widodo untuk setiap penunjukan Direktur Utama baru Inalum sehingga pemilihan bisa berlangsung secara transparan.

“Saya rasa 25-30 perusahaan yang besar berdasarkan aset dan pendapatan ya memang sebaiknya di TPA biar transparan pemilihannya dan juga pihak yang mendapat kesempatan memimpin bisa benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik,” katanya di Jakarta, Selasa (5/11).

Ia menjelaskan Dirut Inalum harus memiliki dua kriteria yang telah ditetapkan yaitu pertama adalah memiliki pengalaman sesuai bidangnya seperti pertambangan karena banyak anak usaha PT Inalum yang bergerak di sektor tersebut.

“Kita harapkan orang yang punya backgorund di pertambangan apalagi di anak perusahaan cukup berbeda seperti ada PT Timah, PT Antam, PT Bukit Asam, dan lainnya,” ujarnya.

Kriteria kedua adalah calon Dirut PT Inalum juga harus memiliki latar belakang di bidang keuangan karena ia harus mampu memahami kondisi keuangan perusahaan sekaligus anak usahanya.

“Kita juga mengharapkan dia mempunyai background finance yang kuat karena PT Inalum sebagai holding jadi dia harus mengerti kondisi keuangan dari anak perusahaan,” katanya.

Ia menuturkan hal tersebut ditetapkan agar Dirut baru memiliki kapabilitas yang cukup dalam memimpin dan mengelola perusahaan.

“Jangan hanya, mohon maaf, yang seperti saya selalu bilang ya kan mau duduk di jabatan tapi enggak berkeringat. Berkeringat bukan berarti politik ya, maksudnya enggak mau kerja,” katanya. (Ant)

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan