Tim ESDM Siaga Bencana terdiri dari personel rescue, dokter, paramedik, dan logistik dengan membawa perlengkapan masing-masing. Adapun Badan Geologi Kementerian ESDM juga menurunkan Tim Tanggap Darurat (TTD).
Pada Kamis (24/11), Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid meninjau langsung posko tim bantuan yang dikerahkan.
Dalam kunjungan tersebut, Wafid mengatakan tim siaga bencana diterjunkan sebagai respons cepat atas bencana gempa bumi berkekuatan M5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11).
"Sesuai arahan Menteri ESDM untuk membantu semua korban yang terdampak tanpa diskriminasi. Menteri ESDM juga meminta Badan Geologi untuk berkontribusi membantu memitigasi bencana geologi," kata Wafid dalam keterangan resmi, Kamis (24/11).
Ada lima perusahaan sudah bergabung di posko induk ESDM Siaga Bencana, yakni PT PPA (Putra Perkasa Abadi), PT AMI (Adaro Mineral Indonesia), PT Antam, PT PAMA, dan PT Semen Padang.
Selain itu, ada juga Inspektur Tambang Provinsi Jawa Barat dan sejumlah perusahaan sektor ESDM lainnya yang turut bergabung dengan tim siaga bencana.
Sebanyak 40 personel diterjunkan ke lokasi terdampak bencana. Di antaranya terdiri dari 19 personel tim penyelamatan (search and rescue), delapan personel logistik, enam personel kesehatan, empat personel Inspektur Tambang, dan tiga personel keamanan/operator.
"Tim ESDM Siaga Bencana memiliki perlengkapan pendukung yang lengkap, baik regu penyelamatan, medis, logistik hingga rekonstruksi pasca bencana. Tim siap diterjunkan setiap saat dengan cepat dan tepat sasaran," ujar Wafid.
Gempa Cianjur sempat menyebabkan terganggunya pasokan listrik di sejumlah lokasi terdampak. Menanggapi hal tersebut, Inspektur Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bersama tim PT PLN (Persero) juga telah memulihkan kondisi kelistrikan.
Pemulihan kondisi listrik di wilayah terdampak dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi keamanan di lapangan. Sistem kelistrikan wilayah terdampak gempa diklaim telah pulih 100% hingga saat ini.
"Pada Selasa (22/11) pukul 23:05 WIB, 1.844 gardu distribusi dan 21 penyulang yang sebelumnya mengalami gangguan telah kembali normal kurang dari 34 jam. Pasokan listrik ke 326.028 pelanggan juga kembali normal," jelas Wafid.
Sama seperti halnya PLN, distribusi BBM dan LPG juga sudah kembali berjalan normal. Fuel Terminal Padalarang tetap beroperasi dan dilaporkan tidak ada gangguan signifikan.
Ada empat titik SPBU yang dilakukan alih suplai dari IT Jakarta Group karena jalur longsor di daerah Cijedil dan Cugendang.
Kondisi Pertashop dilaporkan aman, begitu juga dengan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) yang dilaporkan dalam kondisi relatif cukup aman. Dalam hal ini, hanya satu lokasi SPPBE terdampak kerusakan dinding pembatas dan pengalihan ke SPPBE lain.
"Selain melakukan pengalihan suplai untuk menghindari jalur longsor, PT Pertamina (Persero) juga bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Cianjur dengan menyediakan Bright Gas Dapur Umum," terangnya.
Selain itu, tersedia juga layanan posko Peduli Pertamina dan tiga unit motoris di SPBU Panembong. Sebanyak dua operator juga diterjunkan dari SPBU Tugu ke SPBU Ciherang untuk penanganan di lokasi.