Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perusahaan telekomunikasi asal Uni Emirat Arab (UEA), Etisalat dan Telkom berencana menggelontorkan US$100 juta untuk membangun data center di Nongsa Digital Park, Batam.
Nongsa Digital Park sendiri telah diresmikan pemerintah Indonesia pada Maret 2018 lalu. Lokasi ini merupakan proyek utama yang dipergunakan sebagai hub digital antara Indonesia dan Singapura yang terletak di kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK).
"Untuk kawasan BBK, dipersiapkan menjadi hub logistik internasional untuk mendukung integrasi dan persaingan industri, perdagangan, maritim, dan pariwisata," katanya, Rabu (14/7).
Adapun, Nongsa Digital Park juga sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) melalui PP No. 68 Tahun 2021. Saat ini, Nongsa Digital Park memiliki sekitar 160 perusahaan dengan 1.000 pekerja yang berasal dari perusahaan lokal maupun perusahaan asing.
Selain Nongsa Digital Park, pemerintah juga sudah menetapkan zona Batam Aero Technic (BAT) di Batam sebagai KEK melalui PP No. 67 Tahun 2021.
Hal ini disampaikannya dalam kunjungan kerjanya ke Singapura. Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, Airlangga pun membahas perihal isu ketenagakerjaan dan upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui kolaborasi antara kedua negara.
Indonesia dan Singapura telah menandatangani 29 perjanjian kerja sama (MoU) terkait peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui pembahasan manajemen rantai pasokan, keahlian ekonomi digital, teknologi finansial, inovasi sosial, analisa data, pariwisata dan hospitality, kepemimpinan, kebudayaan dan obat-obatan.
Tak hanya itu, kedua pejabat juga membahas agribisnis. Kedua negara komitmen untuk mengembangkan kerja sama dalam subkelompok kerja pertanian, hasil laut, dan perjanjian sanitari dan fitosanitari berdasarkan World Trade Organization (WTO).
Singapura memiliki target “30 by 30” yaitu memenuhi sendiri kebutuhan gizi 30% pada 2030. Untuk itu Indonesia dan Singapura berkomitmen bekerja sama untuk proyek pengembangan agribisnis di kawasan BBK dengan tujuan ekspor produk pertanian ke Singapura.
Investor Singapura nantinya akan mengembangkan sistem pertanian pintar untuk memproduksi buah-buahan, sayuran dan produk lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar Singapura.
“Dalam proyek ini, Indonesia akan menyediakan sumber daya lahan, tenaga kerja dan teknologi sehingga proyek ini dapat segera terlaksana,” ujar Airlangga.
Sementara Menteri Gan Kim Yong menyampaikan, meskipun pandemi berdampak sangat berat bagi sektor pariwisata kedua negara, situasi ini dapat dimanfaatkan untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur serta kapasitas sumber daya manusia di bidang pariwisata.
Menteri Gan juga mengimbau pentingnya safe cruise control agar negara-negara di kawasan regional dapat menyamakan standar prosedur dan kesehatan untuk wisata cruise mengingat Indonesia juga merupakan destinasi favorit.
Kedua negara juga membahas kemungkinan pembentukan travel bubble sebagai pilot project. Kedua Menteri sepakat untuk membentuk micro travel bubble antara Singapura dengan kawasan di dalam Pulau Bintan, seperti Lagoi.
"Melalui micro travel bubble ini, wisatawan dapat saling berkunjung secara aman dan nyaman, dan bermanfaat sebagai upaya menumbuhkan kembali wisata dan ekonomi," ujarnya.