close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto: Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Foto: Pixabay
Bisnis
Rabu, 02 Oktober 2024 14:09

Filipina akan kenakan pajak pada perusahaan digital asing

Kegagalan membayar pajak akan menyebabkan penangguhan operasi bisnis penyedia layanan digital di Filipina.
swipe

Filipina membidik perusahaan-perusahaan penyedia layanan digital dari luar negeri sebagai sumber pemasukan baru untuk negara. Ini terjadi setelah undang-undang pajak pertambahan nilai sebesar 12 persen pada perusahaan asing itu ditanda-tangani Presiden Filipina Ferdinand Marcos.

Pajak tersebut berlaku untuk berbagai macam produk dan layanan termasuk mesin pencari, lisensi perangkat lunak, aplikasi seluler, permainan daring, webinar, musik, iklan, pergudangan dan layanan cloud, hosting situs web, dan pasar elektronik.

“Baik Anda perusahaan rintisan teknologi kecil atau raksasa teknologi global yang berbasis di belahan dunia lain, jika Anda menghasilkan uang di Filipina, Anda adalah bagian dari komunitas kami,” kata Marcos dalam pidatonya pada upacara penandatanganan yang dihadiri oleh para legislator.

“Bisnis lokal dan platform digital internasional kini bersaing secara setara. Kami tidak akan lagi bermain dengan aturan yang berbeda.”

Kegagalan membayar pajak akan menyebabkan penangguhan operasi bisnis penyedia layanan digital di Filipina.

Presiden Senat Francis Escudero mengatakan undang-undang tersebut menutup celah pendapatan pajak yang disebabkan oleh "ketidakjelasan" undang-undang yang ada terkait perpajakan transaksi e-commerce, khususnya perusahaan berbasis di luar negeri yang menyediakan layanan kepada konsumen lokal.

Negara-negara lain telah mengenakan pajak yang sama pada layanan dan transaksi digital sekarang karena konsumsinya telah menjadi hampir universal, kata Escudero dalam sebuah pernyataan.

Undang-undang tersebut mengecualikan layanan pendidikan seperti kursus online dan webinar yang disediakan oleh sekolah swasta.

Marcos mengatakan pemerintah berharap dapat meningkatkan pendapatan pajak sebesar 105 miliar peso  selama lima tahun ke depan, yang akan digunakan untuk membangun ribuan ruang kelas sekolah, klinik kesehatan pedesaan, dan jalan pedesaan.

Lima persen dari pendapatan akan dialokasikan untuk industri kreatif termasuk seniman, pembuat film, dan musisi.(borneobulletin)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan