Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Foxconn akan merealisasikan investasi di Indonesia di awal 2023, dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking di kawasan industri terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
“Mereka akan mulai groundbreaking di awal tahun depan,” tegas Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam keterangan resminya, Kamis (17/11).
Foxconn merupakan perusahaan bergerak di bidang produsen elektronik multinasional asal Taiwan, akan berinvestasi di Indonesia dengan masuk di dalam ekosistem industri kendaraan mobil listrik terutama bus. Selain itu Foxconn juga akan berkecimpung di dalam ekosistem baterai mobil dan bidang teknologi komunikasi dan informasi atau information and communication technology (ICT) .
“Investasi ini adalah jawaban dari hasil negosiasi panjang antara Indonesia dengan Foxconn,” tambahnya.
Bahlil menyampaikan, telah bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) and Chairman of Hon Hai Technology Group (Foxconn) yaitu Young Liu. Dalam pertemuan tersebut, Liu menunjukkan keseriusannya untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan Liu disebut akan segera kembali lagi ke Indonesia untuk mengimplementasi investasi di Indonesia secepatnya.
“Saya pikir Liu memiliki pandangan yang berbeda saat dirinya datang ke Indonesia 20 tahun lalu. Karena dulu Liu pernah ke sini untuk bisa masuk berinvestasi di Indonesia, namun ada beberapa persoalan yang baru bisa terselesaikan saat ini,” ungkap Bahlil.
Beberapa persoalan yang dimaksud Bahlil adalah lahan, insentif, perizinan, dan fasilitas lain yang dibutuhkan investor untuk berinvestasi yang seluruhnya memenuhi unsur peraturan.
Sebagai informasi, Foxconn telah menghibahkan enam unit bus listrik kepada Kementerian Investasi/BKPM yang diperuntukkan dalam acara G20 dan B20 pada Senin (14/11). Kelima bus listrik yang diberikan oleh Foxconn dan Indika Energy di Nusa Dua, Bali, tersebut, masing-masing memiliki kapasitas penumpang 45 orang. Bus tersebut kemudian digunakan untuk mengantar tamu-tamu penting kenegaraan di acara B20 dan G20 dari pesawat ke ruang kedatangan di Bandara udara Ngurah Rai Bali. Juga digunakan sebagai bus ulang alik bagi tamu-tamu penting dalam perhelatan KTT G20 tersebut.
Selain itu, Foxconn juga berencana menginvestasikan modal senilai US$8 miliar atau sekitar Rp125,5 triliun (asumsi kurs Rp15.690,95 per Dolar AS).