close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan Richard C. Adkerson . Foto YuoTube BKPM
icon caption
Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan Richard C. Adkerson . Foto YuoTube BKPM
Bisnis
Rabu, 05 Oktober 2022 06:50

Freeport gelontorkan tambahan investasi hampir Rp306 triliun hingga 2041

Penambahan investasi ini disebabkan oleh prospek pasar copper dan emas semakin baik ke depannya.
swipe

Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan Richard C. Adkerson mengungkapkan, PT Freeport Indonesia sudah mempersiapkan investasi jumbo untuk terus mengembangkan operasi pertambangan berkelanjutannya di Indonesia.

Setelah berinvestasi sebesar US$18 miliar pada periode 1973-2020, Adkerson menyatakan bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) akan menggelontorkan investasi hingga US$18,6 miliar untuk periode 2021-2041. Penambahan investasi ini disebabkan oleh prospek pasar copper dan emas semakin baik ke depannya.

"Kami hampir investasi US$20 miliar untuk mengembangkan operasi ini di Papua, di gunung, di tempat orang yang menemukannya mengatakan tambang ini tidak akan bisa dikembangkan," ucap Adkerson saat memberikan orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Selasa (4/10).

Total investasi selama 20 tahun ke depan itu ditujukan untuk mengembangkan operasioanal bisnis ke depan dengan nilai mencapai US$15,6 miliar, serta pembangunan smelter di Surabaya sebesar US$3 miliar.

"Untuk 20 tahun ke depan, kami akan berinvestasi sebesar US$20 miliar, dan lebih dari US$3 miliarnya akan digelontorkan di Surabaya untuk membangun smelter," kata Adkerson. Bila dirupiahkan, nilai investasi US$20 miliar itu setara dengan Rp305,6 triliun (asumsi kurs Rp15.278 per dolar AS).

Investasi untuk pembangunan smelter baru ini merupakan smelter kedua Freeport setelah yang pertama dibangun sejak 1996 bersama Mitsubishi melalui perusahaan gabungan bernama PT Smelting. Saat ini, kapasitas PT Smelting sedang diekspansi dengan tambahan kapasitas sebesar 300 ribu per day metric ton atau DMT konsentrat tembaga per tahun.

Adapun smelter single line terbesar di dunia, yang akan dibangun di Surabaya tersebut akan memiliki kapasitas 1,7 juta per DMT konsentrat tembaga per tahun. Nantinya smelter itu akan menghasilkan produk katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, hingga platinum grup metal. Produk sampingnya asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.

Pembangunan smelter tersebut ditargetkan rampung pada 2024 mendatang. Saat ini, pencapaian kumulatif pembangunan fisiknya sudah 39,9% dengan total serapan biaya sekitar US$1,2 miliar. Selain itu, 12.000 tiang pancang sudah diselesaikan, pekerjaan concrete hampir mencapai 10%, dan 98% tenaga kerja berasal dari Indonesia (50% berasal dari Jawa Timur).

"Ini adalah world class smelter, dan smelter yang baru ini enam kali dari kapasitas produksi PT Smelting sebelumnya. Operasional pertambangan kita adalah yang terendah dari sisi biayanya di dunia," jelas Adkerson.

Secara umum, Adkerson mengatakan bahwa rencana penambangan jangka panjang Freeport didasari pada kepemilikan cadangan dalam tambangnya hingga 2052. Ditambah dengan adanya sumber daya bijih yang potensial untuk diembangkan sebesar 3 miliar ton, dan ini tidak termasuk cadangan.

Adkerson menambahkan, sejak Grasberg open pit selesai ditambang pada 2020, Freeport masih memiliki beberapa cadangan lain, seperti Deep Ore Zone Block Cave hingga 2022, Big Gossan Stope hingga 2038, Deep Mill Level Zone Block Cave hingga 2040, Grasberg Block Cave sampai dengan 2044, dan terakhir adalah Kucing Liar Block Cave hingga 2052.

img
Yohanes Robert
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan