Ekonom senior Fuad Bawazier menduga ada segelintir elite yang tidak menginginkan pandemi Covid1-9 cepat berlalu. Alasannya, pandemi merupakan ladang bisnis yang justru meningkatkan kekayaan.
Hal ini menurutnya terlihat dari capaian vaksinasi di Tanah Air yang masih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga. Menurut Fuad, salah satu kunci pemulihan ekonomi ialah vaksinasi demi tercapainya herd imunity.
"Kelompok elite ini ada yang menikmati pandemi ini. Justru ini menurut saya, mungkin menikmati dari berkah APBN, bisnis vaksin, antigen, PCR, obat dan lain-lain. Kan ribuan triliun dana di seputar pandemi. Rasanya tentu menikmati dengan baik kan! Mengais di seputar pandemi ini," kata Fuad dalam webinar Narasi Institute bertajuk "Waspadai Ketimpangan Ekonomi Akibat Pandemi", Jumat (3/9).
Selain kelompok elit, kata Fuad, keinginan yang sama tampaknya datang dari elite politisi di sekitar Istana. Menurutnya, kelompok ini juga tidak menginginkan pandemi cepat berlalu. Berbeda dengan elite ekonomi, elite politik menjadikan pandemi untuk tujuan perpanjangan jabatan presiden dengan melakukan amandemen Undang-Undang Dasar 1945.
"Ada yang terbuka seperti M Qodari. Banyak juga yang tidak terbuka. Tetapi dengan merayu, datangi elite politisi yang kira-kira bisa mengambil keputasan dalam perpanjangan periode presiden ini. Itu digunakan senjatanya antara lain kan karena pandemi ini," tegas Menteri Keuangan era Orde Baru ini.
Munculnya spekulasi menjadikan pandemi sebagai alasan untuk amandemen, kata Fuad, tak lain karena wacana-wacana sekitar rencana amandemen multitafsir. Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tegas menyatakan tidak menginginkan periode jabatan tiga tahun, namun para politisi di sekitarnya masih memainkan wacana amandemen.
"Itulah spekulasi-spekulasi (yang berkembang), menimbulkan isu-isu yang liar, dan nampaknya tidak sungguh dipadamkan," pungkasnya.