PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) berencana menaikkan porsi penjualan pasar ekspor dari 35% menjadi 40% dari total produksi. Pasar Eropa jadi target utama penambahan penjualan produk ban yang diproduksi Gajah Tunggal.
Direktur Perseroan Catharina Widjaja mengatakan, ekspansi tersebut akan fokus pada penjualan ban truk dan bus (TBR). Hal itu seiring dengan target perseroan meningkatkan kapasitas produksi ban jenis TBR sejak pendirian pabrik ban baru. Dari sebelumnya 2.000 ban per hari menjadi 3.500 ban perharinya.
"Kebijakan anti dumping dari Eropa atas produk ban China menjadi peluang besar bagi kami. Potensi sangat besar, kami sudah ekspor ke sana kayak ban Hino tapi sepertinya jumlahnya bertambah," ungkap Catharina usai paparan publik di acara Investor Summit 2018, Selasa (28/8).
Sementara itu, untuk tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan volume penjualan dan pendapatan sebesar 15% dibandingkan tahun lalu. Pada 2017, penjualan produk perseroan senilai Rp 14,14 triliun.
Namun pelemahan (depresiasi) Rupiah terhadap US$ masih menjadi tantangan perseroan dalam meningkatkan laba bersih (bottom line) pada tahun ini. Kerugian selisih kurs tersebut membuat perusahaan rugi bersih Rp 93,9 miliar pada semester I-2018.
"Sekitar 70% bahan baku menggunakan US$. Memang dari segi operasi ada sedikit kendala dengan pelemahan Rupiah. Tetapi sebagian besar utang kami sudah hedging atau lindung nilai," tambahnya