Platform kredit digital Kredivo, melakukan penandatanganan kerja sama dengan eFishery, perusahaan aquaculture intelligence pertama di Indonesia pada Jumat (2/7).
Bagi Kredivo, kerja sama ini merupakan salah satu langkah untuk memperluas akses kredit, terutama bagi kalangan underserved masyarakat marginal. Sementara untuk eFishery, kerja sama ini menjadi salah satu solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang lebih besar di sektor akuakultur secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir, khususnya di masalah pembiayaan atau permodalan.
CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi mengatakan, sektor agribisnis seperti perikanan merupakan sektor yang perlu mendapatkan akses layanan keuangan yang mudah, cepat dan terjangkau. Mengingat, kurangnya histori dan data transaksi keuangan bagi para pembudidaya yang menyebabkan mereka sulit mengakses layanan keuangan konvensional, terlebih di masa pandemi saat ini.
"Kerja sama ini merupakan solusi untuk itu dan sekaligus merupakan salah satu cara mewujudkan visi kami, untuk melayani 10 juta pengguna di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,” kata Umang dalam keterangan resminya, Rabu (7/7).
Dalam kerja sama ini, Kredivo akan terintegrasi dengan fitur Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) yang merupakan salah satu fitur dalam layanan eFisheryFund. Fitur ini memungkinkan para pembudidaya untuk melakukan pembelian beragam keperluan budidaya atau produk-produk eFishery seperti eFisheryFeeder dan pakan ikan, dengan berbagai merek melalui layanan eFisheryFeed dengan sistem pembayaran berkala.
Dengan menjadi salah satu mitra keuangan eFishery, Kredivo dapat memberikan fasilitas pinjaman langsung kepada pembudidaya melalui fitur Kabayan tersebut.
“Melalui data dan teknologi yang eFishery miliki dan pengalaman serta teknologi Kredivo dalam menyalurkan kredit, kami optimistis kerja sama ini bisa menjadi jawaban dari tantangan-tantangan yang dihadapi oleh ribuan pembudidaya Indonesia dan mendorong produktivitas mereka di masa pandemi. Kami berharap kerja sama ini terus berkelanjutan dan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Umang.
Di sisi lain, CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, pihaknya berharap dapat menjadi lokomotif dalam mengakselerasi Indonesia menjadi produsen akuakultur nomor satu di dunia. Salah satu caranya, dengan memberikan akses permodalan kepada pembudidaya.
"Hingga Mei 2021, eFishery telah bekerja sama dengan berbagai institusi finansial, dengan total pembiayaan yang telah disetujui mencapai lebih dari Rp100 miliar yang disalurkan ke lebih dari 1.700 pembudidaya ikan di Indonesia,” ujar Gibran.
Gibran melanjutkan, melalui kerja sama dengan Kredivo, pihaknya berharap dapat menggandakan dampak yang telah diberikan, dengan memberikan dukungan bagi ribuan pembudidaya agar bisa berkembang secara finansial.
"Dengan terbukanya akses pembiayaan secara luas, pembudidaya dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya lebih jauh lagi, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan pada akhirnya menjadikan industri perikanan lebih produktif melalui inklusi finansial yang sesungguhnya,” ucapnya.