Maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan membatalkan pesananan 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8. VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan perusahaan akan bertemu dengan petinggi perusahaan manufaktur pesawat asal Amerika Serikat Boeing pada pekan depan.
“Boeing akan datang ke Indonesia,” kata Ikhsan dalam pesan singkat kepada Alinea.id, Jumat (22/3)
Ikhsan mengatakan, pihaknya telah mengajukan pembatalan tersebut dan kemungkinan juga mengusulkan penggantian dengan jenis pesawat lain. “Negosiasi terkait wacana pergantian armada jenis lain,” kata dia.
Dari total 50 unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang dipesan Garuda, satu di antaranya sudah dioperasikan untuk penerbangan domestik. Namun, Ikhsan mengaku belum melakukan pembahasan terkait satu unit Boeing 737 Max 8 yang sudah beroperasi tersebut.
Sementara, Ikhsan mengatakan Garuda sudah membayar uang muka sebesar US$26 juta untuk pembelian pesawat tersebut. Ikhsan menyebut pembayaran menggunakan skema pembiayaan (leasing). Sehingga, Garuda memakai skema operational expenditure, bukan capital expenditure.
Lebih lanjut, Ikhsan mengatakan pembatalan tersebut karena hilangnya kepercayaan publik terhadap pesawat Boeing 737 Max 8 setelah mengalami dua kali kecelakaan, yakni Lion Air JT 610 dan Ethiophian Airlines ET 302.
Terlebih, sejumlah otoritas penerbangan Uni Eropa dan Amerika Serikat Federal Aviation Administration sudah melarang sementara pengoperasian jenis pesawat tersebut.