Garuda Indonesia Group tidak mengeluarkan investasi sedikitpun pada fasilitas 'free inflight connectivity' atau 'free wifi' yang mulai dipasang pada 2019.
"Garuda Indonesia Group tidak investasi, PT Mahata Aero Teknologi (Mahata) yang mengeluarkan sekaligus mengoperasikannya nanti," ujar Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P Lampe dalam soft launching Layanan Free Wifi Garuda Indonesia Group di Gedung Garuda Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
Model investasi tunggal tersebut menjadikan Garuda Indonesia Group sebagai mitra pasar terkurung atau 'captive market' di mana keuntungan yang didapat kedua pihak dari kerja sama tersebut didapat dari pihak ketiga.
"Kami sudah memikirkan kerja sama ini dengan pihak Garuda Indonesia Group. Kami nanti juga akan bekerja sama dengan perusahaan lain, salah satunya seperti e-commerce, media, advertising, dan juga mungkin dari aplikasi games online yang dimainkan penumpang. Nanti itu semua yang justru akan menghasilkan pendapatan yang kemudian akan dibagi dengan Garuda Indonesia Group," terang Direktur Utama Mahata Fitriansyah.
Saat didesak lebih lanjut terkait nilai investasi yang dikeluarkan, pihak Mahata maupun Garuda enggan buka mulut.
"Investasi dengan Citilink sebelumnya untuk sekitar 50 pesawat itu kira-kira mencapai US$40 juta. Kalau untuk Garuda sendiri sama saja per pesawatnya, tinggal penambahan jumlah pesawatnya aja berapa nanti," tutur Fitriansyah.
Sebelumnya pada 2013, Garuda Indonesia bekerja sama dengan beberapa layanan terutama layanan wifi pada seluruh armada B777-300ER dan beberapa jajaran armada Airbus A330 untuk rute internasional.
Kerja sama kali ini dengan Mahata dikhususkan untuk layanan penerbangan domestik dengan limit kuota 50 MB per penumbang.
"Gratis tapi ada limitnya yaitu 50 MB, jika penumpang ingin mengakses lebih dari kuota tersebut akan ada opsi lainnya yang bisa dipilih untuk penambahan kuota," ungkap Direktur Teknik Garuda Indonesia, I Wayan Susena.
Adapun akses 'free wifi' penerbangan domestik ini akan dipasang pada enam pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia dan 73 pesawat Boeing 737-800 NG. Namun, pemasangan layanan tersebut tidak bisa langsung dioperasi dalam waktu bersamaan di semua pesawat.
"Dibutuhkan waktu enam bulan persiapan pemasangan untuk Garuda, sehingga dalam waktu enam bulan pada 2019 nanti diperkirakan baru ada delapan pesawat Garuda yang bisa mulai diinstal dan diakses. Jadi, bertahap ya nanti, per bulan satu pesawat," tambahnya.
Untuk Citilink sendiri untuk ke-50 pesawatnya seluruh layanan wifi sudah mulai beroperasi per 28 Desember 2018.
Layanan 'free-wifi' ini dipastikan tetap mengedepankan keselamatan penerbangan. Akses internetnya itu baru bisa diakses saat pesawat sudah mencapai ketinggian 30.000 kaki. Saat take-off maupun landing, akses akan dimatikan.