close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik peluang ekspor ke pasar nontradisional atau negara baru untuk menggenjot penjualan barang dari Indonesia. / Antara Foto
icon caption
Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik peluang ekspor ke pasar nontradisional atau negara baru untuk menggenjot penjualan barang dari Indonesia. / Antara Foto
Bisnis
Senin, 25 Maret 2019 18:09

Gelar expo, RI bidik negara tujuan ekspor baru

Kemendag membidik peluang ekspor ke pasar nontradisional atau negara baru untuk menggenjot penjualan barang dari Indonesia.
swipe

Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik peluang ekspor ke pasar nontradisional atau negara baru untuk menggenjot penjualan barang dari Indonesia.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda menjelaskan pasar nontradisional yang disasar yakni Asia Selatan, Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin dan negara-negara Eropa Timur.

Meski demikian, Indonesia tetap mempertahankan pasar utama ekspor seperti China, Jepang, Amerika Serikat.

“Untuk itu kami menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 selama 16-20 Oktober 2019 untuk meningkatkan sekaligus memperluas diversifikasi pasar ekspor,” kata 

Arlinda menjelaskan TEI bertujuan mempromosikan produk nasional berkualitas yang diproduksi di Indonesia ke pasar global, mengembangkan jejaring bisnis dan investasi, serta memamerkan produk-produk unggulan dan terbaik Indonesia.

Mengusung tema Moving Forward to Serve The World, TEI 2019 menjadi peluang bagi pebisnis yang ingin mencari pasar potensial bagi ekspor nasional dan investor asing yang berminat mengembangkan usahanya di Indonesia.

Pada gelaran tahun lalu, TEI membukukan realisasi transaksi sebesar 8,49 miliar dolar AS atau naik lebih dari lima kali lipat dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Transaksi tersebut terdiri atas realisasi investasi sebesar US$5,5 miliar  dan transaksi produk barang, jasa, dan pariwisata senilai US$2,99 miliar

"Kami optimistis bahwa hasil TEI 2019 akan berkontribusi signifikan bagi kinerja ekspor Indonesia, baik jangka pendek maupun panjang," katanya.

TEI 2018 juga mencatatkan jumlah pengunjung pameran sebanyak 33.333 orang dari 132 negara.

Pameran dagang skala internasional terbesar di Indonesia ini menjadi ajang pertemuan antarbisnis (business to business/B2B) terbesar di Indonesia sekaligus one stop business bagi buyer yang mencari produk Indonesia berkualitas tinggi dan berdaya saing.

TEl 2019 akan menampilkan produk dan jasa Indonesia pada zona produk potensial dan unggulan nasional, antara lain produk kuliner nusantara, produk lokal unggulan, produk premium dan kreatif, jasa dan produk manufaktur, produk makanan dan minuman, serta furnitur dan produk dekorasi rumah.

Promosi dan sosialisasi TEI 2019 ke negara-negara mitra dilakukan Kemendag melalui kolaborasi dengan seluruh perwakilan RI di luar negeri.

Kemendag telah menugaskan kantor perwakilan perdagangan di luar negeri (23 Atase Perdagangan, 19 kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 1 Konsul Perdagangan di Hong Kong, 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEl) Taipei, dan 1 Duta Besar WTO di Jenewa) untuk terus meyakinkan calon buyer agar datang ke TEI dan berbisnis dengan para pelaku usaha Indonesia. (Ant)

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan