Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan sikap partainya berkaitan isu penghapusan daya listrik 450 VA. Menurut Muzani, Partai Gerindra dengan tegas menolak wacana tersebut karena itu akan membebani rakyat kecil.
"Ada pandangan yang menginginkan agar listrik dengan daya 450 volt dihapus, kami tidak setuju. Kenapa? Karena listrik dengan daya 450 VA ini dipakai oleh orang-orang kecil, penghuni kontrakan, petakan, para buruh, nelayan, dan petani," kata Muzani kepada wartawan, Kamis (22/9).
Muzani mengatakan bersyukur Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menolak penghapusan daya listrik 450 VA.
"Dan kita bersyukur Presiden Jokowi tidak meneruskan rencana ini," ujar Wakil Ketua DPR ini.
Selain itu, Partai Gerindra juga menolak rencana konversi gas 3 kilo menjadi kompor listrik dengan daya 1200 watt. Menurutnya, kompor listrik ini sekali colok memakan daya sebesar 1200 watt.
"Maka rakyat kecil, rakyat miskin kota, para UMKM tidak bisa menikmati itu dan hanya membebani mereka. Lebih baik kelebihan pasokan listrik ini dialihfungsikan kepada industri-industri dan pengembangan mobil listrik yang sedang tren," kata Muzani.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan pemerintah tidak menghapus golongan pelanggan dengan daya listrik 450 VA. Kepala Negara juga membantah rencana pengalihan pelanggan daya listrik 450 VA ke 900 VA.
"Tidak ada, tidak ada penghapusan untuk 450 VA tidak ada juga perubahan dari 450 VA ke 900 VA, tidak ada. Nggak pernah, nggak pernah (saya) bicara seperti itu," kata Jokowi kepada wartawan usai meresmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing di Gerbang Tol Gabus, Tambun Utara, Selasa (20/9).
Jokowi menegaskan bahwa saat ini prioritas utama adalah untuk melindungi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan listrik. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat agar tidak perlu resah, karena golongan listrik 450 VA dipastikan tidak dihapus.
"Tidak ada, ya saya sampaikan tidak ada, subsidinya untuk 450 VA tetap, tidak ada penghapusan 450 VA, tidak ada perubahan dari 450 VA ke 900 VA tidak ada. Jangan sampai yang (masyarakat) di bawah resah karena soal itu (isu subsidi listrik)," kata Jokowi.