Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, transaksi gim dengan total pengguna 43,7 juta orang menghasilkan revenue hingga US$879,7 juta atau sekitar Rp12 triliun. Perputaran transaksi yang dihasilkan sebagian besar merupakan kontribusi dari pemain permainan (gamers) lokal.
Karenanya, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menilai, produk-produk digital, termasuk gim daring (game online), olahraga-el (esports), dan sejenisnya bukan hanya potensial, melainkan berkemungkinan menjadi pemimpin ke depannya.
"Nah, kami ke depannya melihat dengan adanya kreator gim lokal yang sudah ada, pesan yang bisa kita sampaikan kepada publik, bahwa ini semua dipacu untuk tidak hanya sekadar berkontribusi untuk generate income world wide, tetapi uang masuk ke Indonesia," katanya dalam siaran pers, Senin (16/8).
Di luar 43,7 pengguna tadi, sambung Jerry, revenue transaksinya secara global mencapai US$1,7 miliar atau sekitar Rp25 triliun. Namun, uang yang masuk ke Tanah Air belum mencapai angka tersebut.
Dirinya menilai, banyaknya pengikut kreator gim online Indonesia menjadi potensi luar biasa. Pangkalnya, dapat menciptakan komunitas bahkan turnamen.
Atas dasar itu, turnamen gim akan dijadikan eksibisi saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
“Ini bisa dijadikan eksibisi PON yang nanti ada di Papua. Jadi, ke depannya akan diturnamenkan dengan memperebutkan medali yang secara langsung atau tidak langsung akan meningkatkan awareness terhadap gim online ini sehingga nanti secara nasional bisa diperkuat di kancah global,” paparnya.
Jerry sesumbar, Kemendag telah berdiskusi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar memasukkan gim ke dalam ekstrakurikuler di sekolah. Dengan begitu, diharapkan mendorong munculnya asosiasi-asosiasi gim lainnya sehingga dapat menjangkau gamers lokal.