Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), UMKM lokal Indonesia saat ini telah mencapai 64,2 juta dan turut berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% di 2021, atau senilai Rp8.573,89 triliun.
Meski memiliki jumlah yang sangat banyak, nyatanya masih banyak UMKM yang belum masuk ke ranah digital. Hal ini diketahui berdasarkan masih sedikitnya kontribusi ekonomi digital terhadap PDB. Melihat hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menargetkan agar 2024, UMKM bisa mencapai 30 juta UMKM yang terdigitalisasi. Diketahui, sudah ada 19 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.
Mendukung pemerintah mencapai target 30 juta UMKM terdigitalisasi, Grab sebagai superapp dan OVO sebagai salah satu teknologi finansial yang bergerak pada pembayaran digital dan layanan finansial di Indonesia meluncurkan Solusi UMKM Terpadu di @GrabMerchantID. Inovasi ini merupakan portal informasi satu pintu bagi UMKM dengan berfokus pada tiga pilar utama.
"Solusi UMKM Terpadu di @GrabMerchantID ini memberikan tiga kemudahan bagi UMKM, yaitu akses ke konsumen lebih mudah karena terdigitalisasi, menyediakan satu kanal pusat informasi tentang izin dan sertifikasi, serta akses ke modal usaha," jelas President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam acara Kopdar UMKM Nasional di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Jumat (26/8).
Menkop UKM Teten Masduki yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi penuh atas inisiatif Grab dan OVO yang menciptakan @GrabMerchantID sehingga bisa memberikan kemudahan bagi UMKM untuk masuk ke ranah digital.
“Pemerintah terus mendorong UMKM untuk terhubung ke dalam ekosistem digital agar bisa memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp4.500 triliun pada tahun 2030. Saya menyambut baik inovasi yang ditawarkan oleh Grab dan OVO dalam bentuk portal informasi yang dapat diakses di media sosial ini," kata Teten.
Ia juga berharap, di tengah makin banyaknya keterlibatan pihak swasta yang mendukung digitalisasi UMKM, maka sebaiknya UMKM harus sudah memiliki rencana usaha.
"Jadi untuk UMKM, mau sekecil apapun usahanya, karena saat ini semua serba mudah maka harus punya bussiness plan. Ini penting sekali," imbuhnya.
Teten menuturkan, bussiness plan sangat diperlukan sehingga UMKM bisa dengan mudah mengajukan modal usaha. Bahkan menurutnya, saat ini sudah sangat banyak calon investor besar yang mulai tertarik menanam modal pada UMKM skala kecil sekalipun.
"Sekarang udah banyak loh modal ventura besar yang siap investasi, walaupun di usaha skala kecil, asal punya rencana bisnis yang jelas pasti mereka mau," pungkasnya.
Lebih lanjut, Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan optimismenya terhadap inovasi Grab dan OVO ini yang bisa melahirkan jutaan UMKM terdigitalisasi di Indonesia.
“Kami percaya akan potensi UMKM Indonesia. Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO. Kami berharap dengan adanya solusi UMKM terpadu di @GrabMerchantID ini, kami dapat membidani lahirnya jutaan pelaku-pelaku UMKM baru di Indonesia," tandas Neneng.