Disuntik US$2 miliar setara Rp28 triliun oleh Softbank, Grab Indonesia resmi menyandang gelar unicorn ke-5 di Tanah Air.
Disuntik US$2 miliar setara Rp28 triliun oleh Softbank, Grab Indonesia resmi menyandang gelar unicorn ke-5 di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo menerima pendiri dan pimpinan Softbank Masayoshi dan CEO Grab Anthony Tan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/7).
Selain pimpinan Softbank dan Grab, tampak hadir dalam pertemuan itu Board Director, Executive Vice President & CSO Softbank Kataunori Sago, CEO Tokopedia William Tanuwijaya President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
Sementara itu, Presiden Jokowi didampingi, antara lain, oleh Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Pendiri dan pimpinan Softbank Masayoshi usai pertemuan menyebutkan bank itu akan segera investasi kembali di Indonesia sebesar US$2 miliar.
Investasi itu merupakan tambahan atas investasi yang sudah dilakukan sebelumnya sebesar sekitar US$2 miliar.
Ia menyebutkan investasi itu akan melalui Grab dan perusahaan lain dengan penyediaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan menjelaskan bahwa mereka akan membangun ekosistem transportasi dengan kendaraan bertenaga listrik.
"Membangun ekosistem, mulai dari pembangunan baterai litium sampai sepeda motornya, busnya, sampai electric vehicle (kendaraan listrik), sampai station charging-nya," katanya.
Ia menyebutkan investasi itu akan dilakukan di Jakarta sebagai proyek percontohan.
"Ini supaya cuaca atau kondisi udara yang jelek ini itu bisa teratasi. Targetnya dalam waktu 3 tahun ini harus selesai," katanya.
Ia menegaskan bahwa investasi yang sudah masuk sebesar US$2 miliar dan akan ditambah US$2 miliar lagi.
"Dalam pertemuan dengan Presiden, mungkin tambah US$1 miliar, jadi US$5 miliar dalam 5 tahun ke depan," katanya.
Sebagai informasi, saat ini tercatat ada empat unicorn di Indonesia. Keempat perusahaan rintisasn itu adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka.
Istilah unicorn memang istilah baru, untuk menyebut perusahaan rintisan (start-up) dengan nilai ekonomi hingga US$1 miliar setara Rp14 triliun.
Dalam riset Ohio University, istilah ini muncul pada 2013. Adalah Aileen Lee, pendiri Cowboy Ventures, yang pertama kali memunculkan istilah ini melalui artikel berjudul "Welcome To The Unicorn Club: Learning From Billion-Dollar Startups" di laman techcrunch.com.
Unicorn merujuk pada hewan khayalan yang mirip dengan kuda sembrani. Bedanya, kuda sembrani memiliki sayap, sementara unicorn memiliki satu tanduk berulir di bagian kepalanya.
Gojek bahkan disebut-sebut telah masuk kategori decacorn. Istilah ini merujuk sebuah perusahaan start-up dengan valuasi sekitar US$10 miliar, setara Rp140 triliun. (Ant)