Pasar saham Indonesia kedatangan dua emiten baru pada semester I-2018. Yaitu, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) yang juga dikenal sebagai Pizza Hut Indonesia dan PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK). Keduanya resmi mencatatkan saham perdana pada perdagangan Rabu (23/5).
PT Sarimelati Kencana Tbk menjadi emiten ke-16, sedangkan PT Guna Timur Raya Tbk menjadi emiten ke-15 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.
Dalam penawaran perdana saham (Initial Public Offering/IPO), manajemen TRUK melepas 150 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Harga saham perdana TRUK dilego Rp 230 per saham. Dengan begitu, total dana yang diperoleh perseroan sekitar Rp 34,5 miliar.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan, sebesar 94% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian armada truk dalam rangka pelaksanaan sewa guna usaha oleh perseroan sebanyak 70 unit. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dalam hal jasa pengurusan transportasi atau freigh forwarding perseroan di masa yang akan datang.
Sisanya sebesar 6%, akan digunakan untuk tambahan modal kerja seperti pembayaran gaji dan tunjangan, biaya katering dan makanan karyawan serta biaya kantor.
Dalam pencatatan perdananya, perseroan yang jalankan bisnis di bidang jasa pengurusan tranportasi itu mengalami nilai stabil di angka Rp 230 per saham.
Sementara PT Sarimelati Kencana Tbk melepas saham seharga Rp 1.100 per saham dan total saham yang dijual sebanyak 604.375.000. Dari aksi korporasi ini, perusahaan memperoleh pendanaan sebesar Rp 664,8 miliar.
Pada pencatatan perdana, saham berkode emiten PZZA naik sebesar 4,91 poin atau 0,3% ke level Rp 1.150 dari harga saham awal Rp 1.100 per saham. Saham PZZA ditransaksikan sebanyak 162 kali dengan volume 15,711 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp1,78 miliar.
Direktur Keuangan PZZA, Frederick E Cadlaon menjelaskan, sekitar 65% dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk menambah belanja modal perseroan. Baik untuk pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery. Sedangkan 35% sisanya, digunakan Sarimelati Kencana untuk pembayaran fasilitas sebagian pinjaman bank atau lembaga perseroan.
"Kami optimistis akan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat akan memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan sektor restoran, terutama dari tingginya pertumbuhan konsumsi dan kelas menengah di kota-kota besar di Indonesia," ujar Direktur PZZA, Joe Sasanto.