close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kemasan makanan dan minuman. Foto Freepik.
icon caption
Ilustrasi kemasan makanan dan minuman. Foto Freepik.
Bisnis
Jumat, 04 Oktober 2024 17:57

Gurihnya bisnis pengemasan makanan dan minuman

Masa depan industri pengemasan makanan atau food packaging industry cerah seiring dengan tingginya permintaan.
swipe

Masa depan industri pengemasan makanan atau food packaging industry cerah seiring dengan tingginya permintaan. Perkembangan industri kemasan ditaksir mencapai 6% atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan 5% pada tahun 2024.

Pertumbuhan industri kemasan ditopang oleh kembali bangkitnya sektor makanan dan minuman  setelah pukulan pandemi Covid-19. Kontribusi sektor makanan dan minuman terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas mencapai 39,91% dan 6,47% dari total PDB nasional.

Menilik data Kementerian Perindustrian, industri makanan dan minuman tumbuh positif sebesar 4,47% pada 2023 secara tahunan atau year on year (yoy).

Penanaman modal di sektor industri makanan dan minuman juga bertumbuh dan diminati oleh para investor nasional dan global. Hal ini terlihat dari perkembangan realisasi investasi di sektor ini yang mencapai Rp85,10 triliun pada tahun 2023.

Industri kemasan dan percetakan

Naiknya bisnis kemasan juga mengangkat sektor terkait. Kemasan berkembang tak hanya untuk melindungi produk dari debu dan kotoran, namun juga sebagai media pemasaran. Banyak bisnis mengandalkan kemasan yang disertai cetakan logo dan merek sebagai salah satu aspek penting dalam strategi pemasaran dan branding. Dus, industri percetakan juga ikut moncer.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta memprediksi produsen makanan dan minuman mampu bersaing dengan mengikuti tren terkini dan memanfaatkan teknologi cetak dan desain kemasan. Apalagi, pasar semakin kompleks dan dinamis.

Dia optimistis dengan pertumbuhan industri percetakan hingga akhir tahun ini. Hal itu mempertimbangkan indeks kepercayaan industri dalam tiga bulan terakhir yang masih kinclong. 

Selain ditopang oleh industri makanan dan minuman, sektor percetakan juga ditopang oleh farmasi serta dinamika politik. 

“Estimasi kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB nonmigas sampai akhir tahun akan semakin tinggi lagi,” ujarnya kepada Alinea.id di gedung Kemenperin, belum lama ini.

Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Etikah Karyani menyampaikan, secara keseluruhan, industri pengemasan produk di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang kuat, didorong oleh sektor makanan dan minuman. 

Apalagi, kini konsumen semakin jeli memilih produk makanan yang berkualitas. Jenama yang menjaga kualitas dengan kemasan apik lebih dipilih oleh pembeli. 

Di sisi lain, potensi pasar kemasan dan usaha mikro, kecil, dan menengah di sektor makanan dan minuman sangat tinggi. 

Menurutnya, industri pengemasan bisa semakin maju dengan dukungan pemerintah melalui pembangunan puluhan rumah kemasan yang nantinya dapat dikelola pemerintah provinsi, pemerintah kota atau pemerintah kabupaten. 

“Namun, masalah yang perlu dicari solusi adalah desain produk, pemilihan materi kemasan, SDM (sumber daya manusia), akses teknologi, dan bahan baku,” ucapnya kepada Alinea.id, Jumat (4/10).

Bersamaan dengan pertumbuhan industri pengemasan dan percetakan, sebanyak 1.500 perusahaan dari industri kemasan dan percetakan lokal maupun internasional bakal ikut pameran ALLPack Indonesia 2024 yang digelar Krista Exhibitions pada 9 hingga 12 Oktober. 

Chief Executive Officer Krista Exhibitions, Daud D Salim mengatakan pameran AllPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia telah menarik lebih dari 69.000 pengunjung lokal dan lebih dari 47 negara di tahun 2023 dan menargetkan 80.000 pengunjung tahun 2024 ini. 

Peserta pameran ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 yang berpartisipasi berasal dari lebih dari 30 negara, yakni Indonesia, Australia, Austria, Belgia, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, Hongkong, India, Italia, Yunani, Jepang, Malaysia, dan lainnya.

“Selama empat hari pameran juga akan menampilkan berbagai talkshow, presentasi, seminar dan penjajakan dagang (business matching) antara exhibitor dengan buyer atau calon investor pada industri kemasan, pengolahan makanan, dan manufaktur,” katanya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan