close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Peningkatan belanja online mencapai 300% di masa pandemi berdasarkan Analytic Data Advertising (ADA). Alinea.id/Dwi Setiawan
icon caption
Peningkatan belanja online mencapai 300% di masa pandemi berdasarkan Analytic Data Advertising (ADA). Alinea.id/Dwi Setiawan
Bisnis
Jumat, 23 April 2021 16:51

Harbolnas Ramadan diharapkan bisa ungkit perekonomian

Harbolnas Ramadan akan menjadi berkah dan menguntungkan konsumen, produsen, dan industri terkait, termasuk logistik. 
swipe

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat, terjadi peningkatan aktivitas belanja online hingga 400% selama pandemi. Hal serupa diperkirakan juga akan terjadi di Ramadan ini. 

Oleh karena itu, pemerintah mengumumkan akan menggelontorkan dana untuk memberikan subsidi dalam bentuk ongkos kirim (ongkir) pada pagelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadan.

Kebijakan pemerintah tersebut sejalan dengan laporan Neurosensum Ramadhan Survey 2021 yang menunjukkan, platform online akan menjadi saluran yang paling disukai oleh 37% responden untuk berbelanja di Ramadan. Angkanya naik dari survei pada Ramadan tahun lalu, yakni 33%. 

Sekitar 48% responden juga akan berbelanja bahan makanan online, sementara 33% responden akan berbelanja online untuk barang-barang lainnya.

Co-Founder & COO Shipper Budi Handoko mengungkapkan, Harbolnas Ramadan akan menjadi berkah dan menguntungkan konsumen, produsen, dan industri terkait, termasuk logistik. 

"Apalagi, dari sisi produsen, mayoritas pedagang di platform e-commerce saat ini tergolong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4).

Harbolnas Ramadan dipastikan memicu konsumsi rumah tangga dan diharapkan menggairahkan ekonomi nasional. Pada 2020, sejumlah platform e-commerce juga mendulang pertumbuhan transaksi selama periode Ramadan dan Idulfitri. 

Transaksi Shopee tumbuh empat kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, khususnya untuk kategori busana muslim, perlengkapan rumah, makanan dan minuman dan juga kebutuhan ibu dan bayi. 

Sementara Bukalapak, mencatat peningkatan transaksi sekitar 10% dibandingkan Ramadan tahun sebelumnya, dengan kategori yang paling diminati yakni pakaian, perlengkapan ibadah, dan makanan seperti kurma, parsel, kue lebaran, serta bahan makanan. 

“Kami melihat logistik merupakan pendukung strategis untuk UMKM. Data terbaru, ternyata 65% pelaku UMKM merasa logistik adalah PR terbesar untuk mengembangkan usaha. Kami harap, solusi digital Shipper dapat menjadi jalan keluar untuk membantu UMKM," ujarnya.

Budi melanjutkan, pihaknya saat ini menyiapkan tambahan kapasitas operasional. Baik dari sisi forecasting dan tenaga kerja logistik. Karena diperkirakan lonjakan pengiriman barang mencapai tiga hingga lima kali lipat yang sejalan dengan peningkatan transaksi e-commerce.

"Hal ini yang telah disasar dengan tepat oleh kebijakan pemerintah," ucapnya.

Oleh karena itu, Shipper turut berkontribusi dengan menambah kapasitas operasi selama ramadan. Di samping itu, Shipper turut bekerja sama dengan beberapa mitra logistik seperti JNE, AnterAja, dan SiCepat untuk memberikan promo ongkir di platform aplikasinya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan