close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi SPBU Pertamina. Foto Alinea.id/Sat.
icon caption
Ilustrasi SPBU Pertamina. Foto Alinea.id/Sat.
Bisnis
Selasa, 15 Februari 2022 11:02

Harga BBM nonsubsidi naik, daya beli masyarakat tak terpengaruh

Pengguna jenis BBM yang naik didominasi kalangan menengah ke atas.
swipe

Kenaikan harga tiga produk bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sejak 12 Februari 2022 dipandang tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Tiga produk BBM yang mengalami kenaikkan adalah Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. 

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov mengatakan, segmen pelanggan ketiga BBM itu adalah kelas menengah atas. Efek psikologis akibat kenaikan harga BBM jenis ini masih terkendali.

"Bukan BBM Pertalite atau Pertamax yang disesuaikan. Sebesar 50% kan porsi (konsumsi BBM) di Pertalite," ucap Abra kepada Alinea.id, Selasa (15/2).

Tidak naiknya harga BBM jenis Pertamax dan Pertalite menjadi alternatif bagi masyarakat. Keputusan Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi ini, menurut Abra, sudah sewajarnya dilakukan oleh badan usaha.

"Pertimbangan utama adalah secara regulasi ini diperkenankan, memang jenisnya adalah jenis BBM umum. Memang sudah waktunya Pertamina menyesuaikan mengingat harga minyak mentah dunia di atas US$90 per barel," ujarnya.

Abra menjelaskan, harga minyak dunia masih berpotensi melonjak lagi. JPMorgan, kata Abra, bahkan memproyeksikan bisa mendekati US$ 120 per barel.

"Jadi kalau Pertamina tidak menyesuaikan harga, di sini mungkin khawatir minyak mentah di atas US$ 100 per barel. Nanti kenaikan harganya sangat jauh lebih tinggi bisa picu keluhan dari masyarakat meski segmen menengah atas konsumennya," tuturnya.

Sebelumnya, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina Irto Ginting mengatakan, penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

"Tercatat, harga minyak ICP (minyak mentah Indonesia/Indonesian crude price) per Januari mencapai U$85 per barel, naik sekitar 17% dari harga ICP per Desember 2021," kata Irto dalam keterangan resminya, Sabtu (12/2).

Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp13.500 atau naik ketimbang sebelumnya yang sebesar Rp12.000 per liter. Kemudian, Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp13.200 dari sebelumnya Rp11.050 per liter. 

Sementara, Dexlite (CN 51) menjadi Rp12.150 per liter untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%. Harga Dexlite tersebut naik dari sebelumnya yang hanya Rp9.500 per liter.

"Meski mengalami penyesuaian, harga Pertamax Turbo dan Dex Series ini masih paling kompetitif jika dibandingkan dengan produk dengan kualitas setara. Penyesuaian harga ini juga sudah sesuai regulasi Kepmen 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU)," ujar Irto.

Irto melanjutkan, untuk BBM nonsubsidi lainnya yakni Pertamax dan Pertalite tidak mengalami penyesuaian harga. 

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan