close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemilik Grup Lippo Mochtar Riady terlempar dari jajaran 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2018. Kekayaan Mochtar Riady dan keluarga ambrol Rp10 triliun dalam setahun. / Forbes
icon caption
Pemilik Grup Lippo Mochtar Riady terlempar dari jajaran 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2018. Kekayaan Mochtar Riady dan keluarga ambrol Rp10 triliun dalam setahun. / Forbes
Bisnis
Senin, 17 Desember 2018 16:54

Harta Bos Lippo Group Mochtar Riady ambrol Rp10 triliun

Pemilik Grup Lippo Mochtar Riady terlempar dari jajaran 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2018.
swipe

Pemilik Grup Lippo Mochtar Riady terlempar dari jajaran 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2018. Kekayaan Mochtar Riady dan keluarga ambrol Rp10 triliun dalam setahun.

Mochtar Riady dan keluarga kini menempati posisi 12 dari sebelumnya pada urutan 9 terkaya di Tanah Air pada 2017. Kekayaan Bos Lippo Group berkurang cukup banyak dalam setahun terakhir.

Dalam laporan Forbes yang dirilis Rabu (12/12), kekayaan Mochtar Riady ambrol 23,33% dari US$3 miliar setara Rp43,4 triliun (kurs Rp14.500 per dollar Amerika Serikat) pada 2017. Kini, kekayaan Mochtar Riady tersisa Rp2,3 miliar setara Rp33,3 triliun.

Pria berusia 89 tahun itu berada pada urutan orang terkaya ke-791 dunia pada 2018. Kekayaannya bersumber dari berbagai sektor yang dibangunnya sendiri.

Mochtar yang memiliki enam orang anak tersebut kini tak lagi menjadi pilot yang menjalankan Grup Lippo. Kini, kedua anaknya, James dan Stephen Riady-lah yang memegang kendali Lippo Grup.

Pendapatan Lippo Group ditaksir mencapai US$8 miliar setara Rp116 triliun. Pundi-pundi harta Lippo Group bersumber dari kepemilikan saham di dalam perusahaan properti, ritel, kesehatan, media, dan pendidikan.

Terlahir di Jawa Timur, Riady pertama kali mengawali debut bisnis dengan membuka toko sepeda pada usia 22 tahun. Kemudian, dia mendirikan Lippo Bank yang ambruk pada saat krisis ekonomi 1997.

Saham-saham Grup Lippo terjungkal saat adanya skandal suap megaproyek Meikarta senilai US$21 miliar setara Rp304,5 triliun. Kasus ini mencuat pada Oktober 2018, meski Lippo Group membantah terlibat.

Cucu Mochtar, John Riady, kini menakhodai modal ventura e-commerce milik Lippo, MatahariMall. Dia juga memimpin investasi Lippo Group di dalam perbankan Bank Nobu.

Sebagai informasi, Forbes memiliki metodologi penghitungan kekayaan masing-masing konglomerat di Indonesia. Di antaranya menggunakan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga, individu, pasar modal, laporan tahunan, serta analis.

Kekayaan individu dan keluarga, termasuk pendiri perusahaan dan kerabat, juga dihitung. Saham publik yang ada di dalam perusahaan konglomerat dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar per 30 November 2018.

Berikut emiten-emiten milik Grup Lippo:

1. PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD) bergerak di sektor properti dan real estate.
2. PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) bergerak di sektor properti dan real estate.
3. PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) bergerak di sektor asuransi.
4. PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) bergerak di sektor properti dan real estate.
5. PT Star Pacific Tbk. (LPLI) bergerak di sektor periklanan, percetakan, dan media.
6. PT Matahari Departement Store Tbk. (LPPF) bergerak di sektor perdagangan eceran.
7. PT Lippo Securities Tbk. (LPPS) bergerak di sektor keuangan lainnya.
8. PT Multipolar Tbk. bergerak di sektor investasi.
9. PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) bergerak di sektor jasa komputer dan perangkat lainnya.
10. PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) bergerak di sektor perdagangan eceran.
11. PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) bergerak di sektor perbankan.
12. PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) bergerak di sektor kesehatan.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan