Konglomerat media Hary Tanoesoedibjo menjual saham PT MNC Studios International di pasar modal dengan mengincar dana hingga Rp1 triliun.
Unit bisnis produksi di bawah naungan PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) ini melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. MNC Studios melepas 1,56 miliar saham sebesar 30% dari modal dikeluarkan dan disetor penuh usai penawaran umum.
Direktur Utama MNC Studios Ella Kartika menyebut harga saham perdana dipatok Rp500 - Rp650 per lembar. Melalui aksi korporasi ini, perseroan mengincar dana segar sekitar Rp780 miliar - Rp1,01 triliun.
Perolehan dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi bisnis channels, pelunasan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) Syariah Ijarah l MNC Pictures Tahun 2018, dan untuk pengembangan movie land di kawasan Lido, Bogor.
"Sedangkan sisanya akan digunakan perseroan beserta entitas anak perseroan untuk mengakuisisi serta membentuk rumah produksi melalui joint venture atau kerja sama dengan pihak lain. Akuisisi dan joint venture ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi konten Perseroan di masa depan," ujar Ella Kartika dalam paparan publik di MNC News Center, Selasa (8/5).
Ella menambahkan, bisnis konten perseroan telah dibangun selama lebih dari 18 tahun. Saat ini, melalui MNCS, bisnis perseroan telah berkembang pesat dengan potensi pertumbuhan yang kuat.
"Saya selalu percaya bahwa konten adalah raja dan broadcast adalah sebuah kerajaan. Prinsip ini terbukti penting dalam memastikan kesuksesan dari bisnis Media kami," ujar Hary Tanoesoedibjo selaku Chairman MNC Group dan Senior Advisor dari MNC Studios International.
Bertindak sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan adalah MNC Sekuritas, CIMB Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.
Tahun lalu, MNC Studios membukukan pendapatan sebesar Rp1,1 triliun, naik 59% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp698 miliar. Sementara, laba bersih meningkat menjadi Rp122 miliar, bertumbuh sebesar 126%, dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp54 miliar.