Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, memberikan beberapa petunjuk mengenai rencana pengurangan pembelian obligasi atau tapering oleh bank sentral dalam pidatonya di konferensi ekonomi Jackson Hole.
Powell memandang, ekonomi Amerika telah membuat progres yang substansial di beberapa indikator. Powell memberi sinyal, dirinya percaya waktu ini tepat bagi The Fed untuk memulai tapering beberapa dukungan ekonominya.
Fund Manager Sinarmas Asset Management Alvin Trofler Sutjipto mengatakan, terdapat potensi bagi The Fed untuk melakukan tapering di akhir tahun. Dengan potensi tapering dan kenaikan suku bunga acuan AS, sebagai manajer investasi, Alvin menyarankan investor memilih investasi di instrumen dengan jangka waktu pendek.
"Jadi misalnya kalau investor berinvestasi di instrumen reksa dana atau obligasi yang durasinya panjang, kalau The Fed naikin suku bunga, sangat risiko tinggi sekali," kata Alvin dalam Ipot Festifund 2021, Sabtu (28/8).
Dia menyarankan investor mengalihkan investasinya ke aset dengan durasi rendah seperti reksa dana pasar uang.
Menurutnya, pasar uang merupakan aset kelas yang sangat bagus untuk dipertimbangkan investor. Pasalnya, ketika ada potensi tapering, reksa dana pasar uang masih bisa mendatangkan keuntungan 3%, jauh lebih tinggi dibandingkan deposito yang hanya 2,4%.
"Ini merupakan alternatif buat investor. Investor kalau sudah take profit, masukkan reksa dana pasar uang dulu, jadi investor bisa mengambil keuntungan, dari aset kelas yang ditawarkan manajer investasi," tutur dia.