Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tenggat waktu tiga hari kepada manajemen PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) untuk menjelaskan strategi bisnisnya. Hal ini terkait rencana HERO menutup enam gerai ritel Giant miliknya pada 28 Juli 2019.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada HERO untuk meminta kejelasan terkait bisnisnya.
"BEI concern terhadap hal-hal yang dilakukan, mereka kita berikan kesempatan terkait strategi bisnisnya yang dia lakukan. Kami ingin jawaban itu komprehensif, paling lama tiga hari bursa (26 Juni 2019)," ujar Nyoman saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (24/6).
Dalam hal ini, BEI akan meminta penjelasan HERO terhadap berita yang beredar. BEI juga menegaskan segala keputusan manajemen harus disampaikan melalui keterbukaan informasi kepada publik.
Selain itu, BEI juga akan meminta penjelasan kepada Hero mengenai rencana bisnisnya ke depan.
"Kita approach karena ini informasi yang penting," ucapnya.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak HERO kepada publik maupun BEI mengenai rencana penutupan keenam gerai Giant tersebut.
Diketahui, Hero berencana menutup enam gerai ritel Giant miliknya. Keenam gerai tersebut, yakni Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada akhir Maret 2019, Hero Supermarket mencatatkan kerugian sebesar Rp3,5 miliar. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp4,13 miliar.
Sementara, sepanjang 2018, Hero membukukan rugi bersih mencapai Rp1,25 triliun, melonjak dari rugi pada 2017 sebesar Rp191 miliar. Melejitnya rugi bersih terutama terjadi akibat biaya restrukturisasi yang muncul pada tahun lalu sebesar Rp1,38 triliun.
Dalam keterbukaan informasi publik beberapa waktu lalu, Hero Supermarket mengaku dua unit bisnisnya di bidang makanan dan minuman, Giant Supermarket dan Giant Hypermarket membukukan penurunan penjualan dan peningkatan kerugian. Sementara, Hero Supermarket masih berkontribusi positif pada bisnis lain.
Sebelumnya, Hero Supermarket telah lebih dulu menutup 26 gerainya pada awal tahun ini seiring dengan lesunya bisnis makanan yang dijual perseroan. Dampaknya, ketika itu, 532 orang karyawan dirumahkan.
Sementara, berdasarkan informasi saat ini di situs resmi perusahaan, Hero Supermarket memiliki 32 gerai Hero, 134 gerai Giant, 272 gerai Guardian, dan satu gerai IKEA.
Giant Mampang siap tutup
Berdasarkan pantauan Alinea.id, Giant Express Mampang akan tutup pada 28 Juli 2019.
Hal ini terlihat dari spanduk dan poster bertuliskan 'Kami Tutup Hanya di Toko Ini', ' Semua Harus Terjual Habis' dan 'Diskon Semua Harga' yang dipasang, baik di luar gedung maupun dalam gedung Giant.
Giant Ekspress di Mampang memberikan diskon antara 5% hingga 30% untuk berbagai produk. Besaran diskon tersebut nyatanya tidak setinggi ekspektasi para pengunjung saat pertama kali melihat promosi yang ditawarkan di luar gedung Giant.
"Ternyata harganya sama saja sama tempat-tempat lainnya, tidak banyak diskonnya," kata seorang pengunjung.
Meski dikeluhkan sebagian pengunjung, namun tampak barang yang dijual di ritel tersebut nyaris ludes sebagian. Promo tersebut juga dianggap menguntungkan bagi pengunjung lainnya.
"Ya walaupun tidak besar-besar amat, ya lumayanlah mba untuk stok bulanan," kata pengunjung lain yang enggan disebut namanya.
Saat dikonfirmasi, karyawan Giant menyebut pada penghujung waktu sebelum penutupan, Giant bakal memberi besaran diskon yang lebih besar yakni hingga 50% di semua produk.
"Nanti seminggu sebelum tutup bakal diberlakukan diskon besar-besaran mba, sampai 50%," tuturnya.
Diketahui, Giant Express Mampang telah memulai promo cuci gudangnya tersebut sejak 20 Juni 2019 lalu.
Selain Giant Express Mampang, terdapat lima gerai Giant lainnya yang akan ditutup bersamaan yakni Giant Express Cinere Mall, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Extra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Sari.