Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan pencapaian penyaluran KUR hingga Februari
2019 mencapai Rp356,5 triliun dengan 14,7 juta debitur.
"Jumlah tersebut tidak lepas dari subsidi bunga KUR yang dilaksanakan sejak Agustus 2015 serta arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan penurunan suku bunga kredit menjadi single digit di level 7% pada 2018," terang dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Tidak hanya itu, pemerintah memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan KUR tersebut agar tetap menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas dan terlihat dari rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) yang sangat rendah, yakni di kisaran 1,4%, untuk kurun waktu yang sama.
Pada 2019 sendiri pemerintah menetapkan target penyaluran sebesar Rp139,01 triliun.
Adapun, realisasi penyaluran KUR pada periode 1 Januari sampai dengan 28 Februari 2019 adalah Rp 23,1 triliun dan diberikan kepada 841 ribu debitur atau sekitar 17% dari total target.
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh konsisten memacu pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penyalurannya, guna mengakselerasi pertumbuhan sektor ekonomi kerakyatan, termasuk di sektor perikanan.
Hal ini direalisasikan pemerintah dengan kembali menyalurkan KUR Perikanan Rakyat senilai Rp 201,2 miliar secara serentak di sentra nelayan dan budidaya ikan di enam provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi Tenggara.
“KUR sudah disalurkan sejak 2015 dengan suku bunga kredit tinggi dan jumlah kredit yang sedikit. Lalu, Presiden minta kami turunkan suku bunga KUR menjadi single digit dan kami realisasikan dengan menurunkan suku bunga KUR ke level 7% pada 2018. Tidak hanya suku bunga kami turunkan, pemerintah juga mengembangkan jenis KUR untuk rakyat, salah satunya seperti KUR Perikanan Rakyat ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.