Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengungkapkan kondisi yang dihadapi oleh dunia usaha di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya para pengusaha harus terus mendukung kebijakan pemerintah untuk terus menekan penyebaran Covid-19.
“Mulai bulan Maret kita mulai terjangkit virus tersebut, sehingga pemerintah waktu itu memberlakukan ada PSBB, PPKM, dan itulah yang membawa ekonomi kita mulai terpuruk. Sektor pariwisata kita sudah langsung stagnan karena penerbangan sudah mulai ditutup, turis tidak masuk, bahkan sektor perkantoran melarang mall buka, dan banyak juga tenaga kerja kita yang gajinya tidak full. Itu adalah kondisi riil yang dihadapi oleh dunia usaha,” ujar Sarman dalam Alinea Forum Bertajuk ‘Bersiaga Gelombang Ketiga,’ Selasa (23/11).
Sarman berharap ekonomi ke depan mulai bergairah, hal ini mulai tercermin dari ekonomi yang mulai bangkit kembali dan psikologi pengusaha terbangun.
“Bahwa ekonomi kita sudah mulai bergerak, kita harus mengapresiasi berbagai program pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Menurutnya para pengusaha sangat taat menjalankan program yang dicanangkan pemerintah, bahkan para pengusaha betul-betul siap mengeluarkan dana ekstra untuk membeli peralatan-peralatan pendukung untuk protokol kesehatan, seperti sarana cuci tangan, masker, hand sanitizer itu diberlakukan.
“Dan kita melihat pengusaha-pengusaha mall, restoran, kafe hingga saat ini tidak lengah untuk senantiasa menerapkan prokes dengan ketat. Karena memang bagi kami pengusaha ekonomi yang sudah mulai bergairah ini akan terus bergairah apabila kita mampu menahan laju penyebaran Covid-19. Jadi kalau ditanya komitmen dunia usaha itu sangat tinggi sekali,” jelasnya.
Sarmin menegaskan bahwa pengusaha akan selalu menjadi garda terdepan untuk senantiasa melaksanakan prokes dengan ketat di berbagai bidang usaha. Yang kedua dunia usaha juga akan mendukung penuh program vaksinasi.
“Kita lihat berbagai pengusaha di bawah komando Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sampai saat ini bergerak cepat. Kadin hampir di seluruh Indonesia sudah mendukung berbagai program percepatan vaksinasi pemerintah. Ini adalah bentuk bahwa kami punya tanggung jawab besar karena kita ingin ekonomi yang sudah merangkak ini akan naik terus dan berkembang terus,” jelasnya.
Sarmin berharap ekonomi ke depan akan semakin baik dengan pertumbuhan yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ke-III sudah tumbuh di angka 3,51% dan bisa dikatakan sudah sangat positif.
“Kita berharap di kuartal ke-IV nanti mudah-mudahan juga tumbuh positif, sehingga nanti kita akumulasikan pertumbuhan ekonomi di 2021 ini bisa diangka 3,5% sampai 4% dengan kualitas yang lebih baik lagi,” ucapnya.
Menurutnya apa yang menjadi kebijakan pemerintah saat ini melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 202, tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada saat Natal dan tahun baru 2022 yang di mana akan diberlakukan PPKM level 3 mulai tanggal 24-2 Januari 2022.
“Tentu memang dari kalangan pengusaha menerima kebijakan ini pasti ada beratnya, karena memang kita tahu puncak-puncak libur nataru adalah harapan bagi sektor usaha untuk sedikit meraup omzet, terlebih sektor pariwisata seperti hotel, restoran, kafe, pusat hiburan dan perbelanjaan, wisata, UKM yang ada di daerah ini memang menjadi harapan,” tuturnya.
Menurutnya pengusaha harus mendukung kebijakan pemerintah karena di balik ini semua merupakan bagian daripada komitmen pemerintah untuk mencegah lebih awal supaya tidak terjadi lagi gelombang ketiga.
“Jadi walau kami pengusaha bagi kami terasa berat, tapi kami mengerti dan mendukung apa yang menjadi program pemerintah sekalipun memang berat bagi pengusaha. Namun karena ini merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi gelombang ketiga ini sesuatu yang harus kita dukung,” tegasnya.
Sarmin yakin melalui partisipasi dengan semua pihak angka penyebaran yang saat ini muncul bisa terus ditekan dan dikawal dengan baik dengan prokes yang ketat sehingga tidak berdampak pada ekonomi kembali.
“Psikologi usaha terbangun kembali dan akan tetap tinggi dan mudah-mudahan di tahun depan ekonomi kita bisa bangkit lebih positif lagi dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan serta mendatangkan investor sehingga ekonomi kita bisa bangkit dengan positif,” tutupnya.