Holding pangan BUMN ditargetkan bisa terbentuk pada kuartal III-2021. Akan ada delapan BUMN yang bergabung ke holding ini, dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menjadi induknya.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama dengan delapan BUMN tersebut tengah membahas, menyiapkan, dan melakukan kajian mengenai pembentukan holding pangan ini.
"Progresnya adalah pembahasan antar kementerian. Pembahasan antar kementerian yang sudah dilaksanakan adalah pemerseroan Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Karena badan hukumnya (Perindo) masih perusahaan umum, sehingga akan diperserokan," kata Arief dalam konferensi pers, Kamis (29/4).
Sebagai informasi, anggota BUMN holding pangan ini adalah PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), Perum Perindo, dan PT Garam (Persero).
Arief melanjutkan, setelah proses antar kementerian ini selesai, proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah penggabungan atau inbreng.
"Jadi proses berikutnya setelah itu dilakukan, harmonisasi RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) untuk PP (Peraturan Pemerintah) holding, yang kami semua berharap bisa terjadi di kuartal III-2021," ujar dia.
Adapun dalam rangka percepatan pembentukan holding, Arief menutukan telah dibentuk project management office (PMO), yang dibagi menjadi tujuh stream, yang bertugas mengawal percepatan BUMN pangan.