close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Jumat, 18 Juni 2021 18:26

Holding Ultramikro hanya untungkan BRI?

Holding Ultramikro dinilai tak sama seperti konsep awal.
swipe

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan rencana Holding Ultramikro yang berjalan saat ini tak seperti yang dikonsepkan sejak awal. Enny menilai kerangka holding yang berlaku saat ini hanya menguntungkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).

“Ini bukan Holding Ultramikro. Ini akuisisi (oleh) BRI,” ujarnya kepada awak media, Jumat (18/6).  

Enny bilang, kerangka holding saat ini sangat menguntungkan BRI, alih-alih memberi manfaat bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pasalnya, kerangka Holding Ultramikro yang berlaku saat ini hanya tertuju pada proses pengalihan kepemilikan saham PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) atau akuisisi kepada BRI.

“Setelah membaca prospektus yang dipublikasikan BRI, konsep yang dinarasikan dengan yang dijalankan saat ini berbeda. Konsep awalnya Holding Ultramikro untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar BUMN (Badan Usaha Milik Negara) demi memperkuat UMKM. Saat ini, malah untuk kepentingan BRI saja. Ini tentu akuisisi, bukan holding,” tegasnya.

Awalnya, lanjut Enny, konsep Holding Ultramikro ini didorong untuk mengisi kemampuan pembiayaan yang dimiliki BRI kepada segmen pembiayaan UMKM atau ultramikro yang dipunyai Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Gap kemampuan agenda pembiayaan antar BUMN tersebut diyakini akan memberi manfaat bagi perluasan akses dan penguatan UMKM.

Sementara itu, Pakar Koperasi dan UMKM sekaligus Koordinator Tolak Holding Ultramikro, Suroto menyebut usai publikasi prospektus pada 15 Juni 2021, BRI mengonfirmasi akan melaksanakan rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dan rencana penyetoran saham dalam bentuk selain uang (inbreng) oleh negara selaku pemegang saham pengendali (PSP) perseroan

Menurut Suroto, dengan dua aksi korporasi tersebut, maka entitas berkode emiten BBRI ini akan menjadi pemegang saham mayoritas pada Pegadaian dan PNM sebagai bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultramikro. 

Holding ini nantinya juga akan mengarah kepada perluasan penetrasi pasar, di mana selama ini porsi kelompok mikro berjumlah sekitar 99% dari total pelaku usaha. 

“Jadi sebetulnya misi pemerintah itu apa? Apakah ingin mengembangkan kelembagaan mikro milik masyarakat atau milik pemerintah? Sementara BRI saja posisi sudah IPO (penawaran perdana saham), kalau sudah leading di bursa, itu kan kemungkinan peranannya diambil alih oleh asing dengan membeli sahamnya sangat besar,” kata dia.

 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan