HPP gabah tinggi, strategi pertahankan ekonomi Indonesia

Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Sosial, Erizal Jamal, menilai kebijakan Perum Bulog dalam membeli gabah dengan harga tinggi, tidak hanya berdampak langsung pada petani, tetapi juga memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

“Kebijakan jaminan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dilakukan oleh pemerintah juga mendorong sebagai katalis peningkatan konsumsi rumah tangga para petani, sehingga membantu mendorong roda perekonomian Indonesia di tengah kondisi geopolitik dunia yang dinamis,” ujarnya dalam keterangan, dikutip Jumat (11/4).

Erizal menambahkan, sektor pertanian yang menyumbang sekitar 54,04% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menjadi fondasi utama ekonomi nasional. Maka, peningkatan kesejahteraan petani melalui kebijakan HPP akan menciptakan dampak berantai yang positif terhadap daya beli masyarakat, stabilitas harga pangan, dan pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, cadangan beras pemerintah telah berada di atas 2 juta ton. Dengan proyeksi penyerapan maksimal sebesar 2,1 juta ton dari penggilingan padi dan 900.000 ton langsung dari petani selama musim panen raya, Perum Bulog dinilai berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target penyerapan 3 juta ton pada 2025.

Kombinasi strategi teknis di lapangan dan kebijakan harga yang berpihak pada petani membuktikan negara hadir secara nyata dalam memperjuangkan ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan para pelaku utama sektor pertanian.