PT Humpusss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$82 juta pada 2019.
Komisaris Utama Humpuss Theo Lekatompessy mengatakan dana ini, digunakan untuk menambah empat unit kapal baru. Dua di antaranya adalah floating storage regasification unit (FSRU) untuk mendukung bisnis distribusi liquefied natural gas (LNG).
"Tahun ini investasinya US$82 juta. Ada penambahan kapal untuk oil and gas, petrochemical dan dredging ada. Kalau untuk LNG 2 unit, bisa lebih tapi dari kontrak yang ada," kata Theo di Graha CIMB, Jakarta, Kamis (4/4).
Adapun perusahaan mulai menambah lini bisnisnya yang saat ini hanya pengangkutan menjadi distribusi untuk memberikan nilai tambah jangka panjang perusahaan.
"Kami juga sedang menunggu pengumuman untuk proyek LNG yang akan direalisasikan tahun ini," kata Theo.
Adapun dana belanja modal ini rencananya didapat melalui penerbitan obligasi. Perseroan lebih memilih menerbitkan obligasi ketimbang utang bank. Sebab obligasi dianggap memberikan keleluasaan bagi perusahaan melakukan pembayaran.
"Kenapa obligasi? supaya sekaligus saja persetujuannya. Kedua obligasi memberikan waktu bernafas. Kalau utang bank, bulan pertama sudah angsur. Kalau obligasi hanya bayar bunga dulu sampai jatuh tempo, jadi memberikan kesempatan bernafas," ujarnya.
Perseroan berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan hingga Rp1 triliun. Obligasi berkelanjutan itu akan diterbitkan dalam waktu dua tahun.
"Penerbitan obligasi kemungkinan akan diterbitkan dalam dua denominasi, yakni rupiah dan dolar Amerika Serikat (AS)," kata dia.
Perusahaan pun telah mengantongi persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (4/4).
"Pastinya tidak semua untuk investasi baru. Tetapi ada bagian untuk refinancing. Tapi kalau refinancing terlalu banyak, atau seimbang investor tidak akan tertarik karena uang yang ada tidak hasilkan uang lebih banyak lagi karena gali lubang tutup lubang," ujanya.
Namun sayangnya Theo enggan menyebut persentase nilai yang akan digunakan untuk investasi baru maupum refinancing dalam penerbitan obligasi ini.
Adapun saat ini perusahaan tengah mengurus proses rating melalui lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Perusahaan berharap bisa mendapatkan rating utang single A berdasarkan laporan keuangan Desember 2018.
HITS juga telah menunjuk Bahana Sekuritas dalam aksi korporasi kali ini. Diharapkan untuk obligasi tahap pertama bisa dilakukan di semester I-2019.