close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro menyatakan pembangunan transportasi publik menjadi hal utama dalam pemindahan ibukota baru kelak. / Antara Foto
icon caption
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro menyatakan pembangunan transportasi publik menjadi hal utama dalam pemindahan ibukota baru kelak. / Antara Foto
Bisnis
Kamis, 01 Agustus 2019 19:05

Ibu kota pindah ke Kalimantan, transportasi publik lebih dulu dibangun

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan kesalahan yang sama dengan Jakarta jangan sampai terulang.
swipe

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan pembangunan transportasi publik menjadi hal utama dalam pemindahan ibukota baru kelak.

Ia mengatakan, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama yang terjadi pada Jakarta, transportasi publik harus didahulukan. 

“Harus menjadi pembelajaran kepada seluruh kota di Indonesia bahwa membangun kota atau wilayah perkotaan, terutama dengan jumlah penduduk yang sudah diperkirakan tidak akan sedikit maka harus dimulai dengan publik transportation,” katanya di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (1/8).

Ia juga mengatakan, jangan sampai ketika lahan semakin menyempit dan penduduk kota semakin padat, baru lah pembangunan transportasi publik dipikirkan.

“Jangan kita ulangi kesalahan yang kita lakukan sekarang, sibuk mencari public transportation ketika kotanya sudah padat. ketika kotanya sudah hampir tidak ada lahan tersisa untuk membangun apapun,” katanya.

Sebab, ujarnya, ketika lahan semakin menyempit, sarana dan prasarana transportasi yang akan dibangun dananya menjadi membengkak.

Ia pun menyampaikan konsep transportasi yang akan dibangun kelak harus sesuai dengan master plan ibukota baru yang mengusung forest city alih-alih green city, karena lokasi ibukota baru yang akan berlokasi di tengah paru-paru dunia yakni Kalimantan.

“Selain itu energinya juga akan memanfaatkan clean and renewable energy dengan termasuk desain gedungnya yang didesain dengan desain green,” ujarnya.

Ke depan, kota tersebut akan menyediakan sarana transportasi yang menunjang kenyamanan pejalan kaki dan pesepeda dan meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.

“Pada intinya kita akan menerapkan integration city dengan integration transportation system,” ucapnya.

Ia pun menyampaikan saat pembangunan ibukota akan mulai dieksekusi pada tahun 2021, sarana transportasi publik juga akan langsung dibangun. Hanya saja, Bambang tidak menjelaskan moda transportasi seperti apa yang akan dibangun di Kalimantan.

“Belum tahu apa, bisa MRT, bisa LRT, yang jelas begitu mulai dibangun tahun 2021, transportasi publik itu juga kita bangun,” tuturnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan