close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo IFG. Istimewa
icon caption
Logo IFG. Istimewa
Bisnis
Senin, 07 Desember 2020 08:25

IFG Life pengganti Jiwasraya ditargetkan beroperasi Januari 2021

Pendirian IFG Life merupakan bagian dari peta jalan atau roadmap IFG untuk memiliki bisnis di sektor asuransi jiwa, dan kesehatan.
swipe

Komisi VI DPR baru saja menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp22 triliun kepada Indonesia Financial Group (IFG) untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. Penyertaan modal negara ini membuat manajemen IFG optimistis perseroan bisa menjadi pemain besar di industri asuransi jiwa dan kesehatan Indonesia. 

Direktur Bisnis IFG Pantro Silitonga mengatakan, pendirian IFG Life merupakan bagian dari peta jalan atau roadmap IFG untuk memiliki bisnis di sektor asuransi jiwa, kesehatan dan pengelolaan dana pensiun. 

"Kami juga optimistis IFG Life dapat diterima masyarakat sebagai perusahaan asuransi baru dengan produk-produk yang aman, menguntungkan, dengan pelayanan yang berkualitas. Kami menargetkan IFG Life dapat beroperasi mulai Januari 2021," ujar Pantro dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/12).

Pantro menjelaskan dalam rangka mewujudkan perusahaan asuransi yang kuat, profitabel dan berkelanjutan, pihaknya akan menerapkan sejumlah standarisasi pada saat menjalankan bisnis IFG Life. Selain menyiapkan produk-produk asuransi yang mampu menjawab kebutuhan pasar, pengelolaan bisnis IFG Life juga akan berorientasi pada penerbitan produk-produk dengan janji manfaat yang realistis, tetapi berkelanjutan.

"Kami juga akan menerapkan standarisasi yang aman pada sistem pengelolaan investasi perusahaan, pemanfaatan teknologi informasi termutakhir, hingga menerapkan prinsip GCG pada saat menjalankan roda bisnis perusahaan. Dengan begitu, kami yakin IFG Life akan menjadi pemain baru dengan potensi bisnis yang besar dan sustainable," tutur Pantro.

Seperti yang diketahui, pada Senin (30/11) Pemerintah bersama Komisi VI DPR RI telah menyetujui rencana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp22 triliun ke IFG untuk mendirikan IFG Life. Selain itu, manajemen IFG juga telah menyiapkan dana senilai Rp4,7 triliun yang berasal dari setoran dividen anggota holding BUMN asuransi dan pembiayaan. Sehingga, total dana yang disiapkan untuk IFG Life mencapai Rp26,7 triliun. 

Dana tersebut akan digunakan IFG untuk mendirikan dan mengelola IFG Life, sehingga mampu menjadi perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan tersebesar di Indonesia. Pantro menuturkan potensi ini memungkinkan, karena IFG Life memiliki target pasar yang luas, berasal dari ekosistem BUMN dan masyarakat umum. 

Di samping itu, IFG Life juga akan melanjutkan pengelolaan polis-polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi sebelumnya. Di mana pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya mulai disosialisasikan pada Desember 2020 ini.  

"IFG Life juga akan membidik ceruk pasar asuransi Indonesia yang potensinya masih sangat besar. Bahkan, tidak menutup kemungkinan IFG Life akan bermain di pasar Asia Tenggara beberapa waktu mendatang," ucap Pantro.

Dengan hadirnya IFG Life, artinya saat ini terdapat 10 perusahaan yang berada di dalam naungan IFG. Adapun perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota holding BUMN asuransi dan pembiayaan, meliputi PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, dan PT Bahana Kapital Investa.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan