Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi kembali terkoreksi pada perdagangan, Selasa (23/4). Sentimen internal dan eksternal akan memengaruhi laju IHSG.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, sentimen eksternal datang dari pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Penasihat Umum di Kantor Perwakilan Dagang AS Stephen Vaughn yang telah bergabung dalam tim administrasi Presiden AS Donald Trump sejak 2017 dikabarkan akan pergi meninggalkan posisi tersebut sementara waktu.
Stephen akan digantikan oleh Joseph Barloon, seorang mitra dari firma hukum. Adapun Stephen telah terlibat dalam negosiasi perdagangan dengan Beijing serta dengan Kanada dan Meksiko yang mengarah pada negosiasi ulang NAFTA, beberapa waktu lalu.
"Tentu akan menjadi kehilangan yang cukup besar, namun diharapkan peran dari Joseph dapat membantu kesepakatan antara Amerika dan China tetap berjalan," kata Nico kepada Alinea.id, Selasa (23/4).
Secara teknikal, Pilarmas Sekuritas melihat, IHSG berpotensi bergerak terkoreksi dan diperdagangkan pada level 6.378-6.484.
Adapun, beberapa rekomendasi saham seperti PT Timah Tbk. (TINS), PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).
Senada dengan itu, Analis PT Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap mengatakan, IHSG bakal kembali mengalami pelemahan merespons tekanan jual yang cukup tinggi.
Selain itu, investor terlihat mengantisipasi beberapa economic event seperti penetapan suku Bunga Bank Indonesia dan GDP Kuartal I-2019 AS.
Dalam kalender BI, Rapat Dewan Gubernur (RDG) berlangsung pada pertengahan pekan ini. Hasilnya bakal diumumkan pada Kamis (25/4).
"Menurut kami, IHSG kemungkinan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 6.378- 6.484," kata Dennies dalam riset hariannya.
Dennies merekomendasikan saham-saham seperti, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), PT PP Tbk. (PTPP), serta PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan saham, Senin (22/4/2019), IHSG melemah 92,47 poin atau 1,42% ke posisi 6.414,74.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 400.917 kali dengan volume perdagangan 16 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp11,1 triliun. Investor asing jual saham Rp79 miliar di pasar regular.